Kenangan adalah usia kedua dari seorang manusia...

Senin, 28 Desember 2015

Kesempurnaan Cinta

Kau dan aku tercipta oleh waktuHanya untuk saling mencintaiMungkin kita ditakdirkan bersamaRajut kasih jalin cinta
Berada dipelukanmuMengajarkanku apa artinya kenyamananKesempurnaan cinta
Berdua bersamamuMengajarkanku apa artinya kenyamananKesempurnaan cinta
Tak pernah terbayangkan olehkuBila kau tinggalkan akuHancurlah hatiku musnah harapanku sayang
Berada dipelukanmumengajarkanku apa artinya kenyamananKesempurnaan cinta
Berdua bersamamumengajarkanku apa artinya kenyamananKesempurnaan cinta
-Kesempurnaan Cinta-By Rizky Febian*Anaknya Sule :D
Lagu yang belakangan ini sangat ku sukai. Tak bosan tiap hari diputar. Walaupun komen awalku saat mendengarkannya adalah "sesat amat nih, masa kau dan aku tercipta oleh waktu? tercipta oleh Allah SWT" :D
Listening to this song makes me blushing unreasonably (#'.'#)

Rindu

Image Source


Aku merindu.
Nafas angin musim dingin yang kerap kali dilengkapi ketuk hujan terasa makin mematrikan kata rindu.
Kilat petir yang menyilaukan membuat rinduku makin benderang.
Hilir mudik kenangan dan kelebat khayalan masa depan jelas memampangkan wajah yang kurindukan.
Menghitung waktu untuk bertemu, memetik rindu.

Terkadang aku jatuh terlalu dalam pada rindu.
Meringkuk sedih meratapinya.
Seolah tlah bertahun sudah kami tak bertemu.
Tak sadar telah berlebihan, aku membiarkan air mata bersisihan dengan rintik hujan.

Rindu...
Bersyukurnya diriku, yang hanya merindu untuk sementara.
Tak terbayang rasa orang-orang itu.
Dia yang merindukan sesuatu yang tak kan mungkin bisa dilihat lagi.
Merindu seseorang untuk waktu yang tak tentu.
Mungkin segera lenyap, mungkin selamanya.

Jumat, 30 Oktober 2015

Siapa yang Lebih Pantas

"Perbandingan tak membawa kita kemana-mana" tak sepenuhnya benar. Terkadang perbandingan membawa kedamaian.

Membandingkan kehidupanmu dengan kehidupannya. Siapa yang telah lebih banyak kehilangan? Siapa yang telah lebih besar mengalami kesedihan? Kau tau pasti jawabannya.
Lalu kenapa harus bersedih?
Kau tau pasti, dia yang lebih pantas mendapat kebahagiaan itu terlebih dulu.

Jumat, 23 Oktober 2015

Ingin Sepekan Tanpanya

Kepalanya dipukul berulang kali dengan sebilah bambu.
Jatuh, berdarah, sakit.
Tapi, ia mencoba terus bangit, lagi dan lagi.
Namun, pukulan terakhir ini seperti membuatnya terkapar.
Enggan untuk bangkit, takut dipukul lagi.
Ia ingin pura-pura mati.

Mungkinkah usahanya tak terlihat?
Apakah usaha setengah matinya untuk mengajak bicara tak terasa?
Apakah usahanya untuk membuat semua seperti baik-baik saja walaupun hanya ditanggapi dengan terus berwajah datar dan jawaban pendek pun ketus juga tak terasa?
Ia sekuat tenaga menahan hasrat untuk berlari pulang demi harapan bahwa senyum itu akan kembali sebentar lagi.

Apakah kalimat hukuman "Aku tidak akan minta tolong padamu lagi" itu tak cukup?
Baginya itu cukup mengundang jerit ketakutan.
Tapi, ia menahan tangisnya. Demi membuat semuanya setidaknya tidak jadi lebih buruk.

Apa yang ia dapat hari itu hanyalah rasa takut, kesepian, diabaikan.
Ia tetap berusaha mengulur waktu bersama, walaupun sungguh sebenarnya ia ingin segera lari, sembunyi, menangis.

Hingga akhirnya kepalanya yang sudah pening itu kembali dipukul dengan kalimat-kalimat prasangka. Ia dibilang meremehkan. Ia dikata mementingkan uang.

Semua ini hanya karena pertanyaan kecil yang mungkin terucap dengan kalimat yang salah. Mungkin otak bodohnya memang membuahkan kata-kata yang menyakitkan. Sungguh ia merasa bersalah.

Sungguh ia takut. Apakah nanti kepalanya akan terus terasa dipukul?

Ia terkapar

Ia sakit

Ia takut

Ia hanya ingin pura-pura mati


Kamis, 22 Oktober 2015

Life is not just about love

Ketika melihat seorang gadis sedang cemberut, murung, bermuram durja, lesu, tak banyak bicara, dan banyak melamun, kira-kira apa yang akan orang tanyakan padanya?

Ada beberapa orang yang akan langsung menginterogasi "Kenapa? Pacarmu nakal ya? Diapain kamu?"
Belum lagi kalimat lanjutannya "Udah, putusin aja."
Yang akan hanya dijawab dengan cengiran kecut.

Sepertinya otak perempuan yang sedang dimabuk asmarapun bukan hanya berisi tentang kekasihnya. Life is not just about love, Guys!

Kenapa mereka tak bertanya "Kenapa? Ada apa dengan ayahmu? Ada apa dengan ibumu? Ada apa dengan adikmu?" Atau "Ada masalah sama temen kosan?"

Pada akhirnya, tak akan ada yang tau tentang masalah sesungguhnya kan.
Karena kau bukan tipe orang yang gampang bercerita tanpa dipancing sekuat tenaga.
Apalagi dengan 'umpan' yang menjengkelkan macam itu. Mood bercerita malah akan tenggelam sedalam-dalamnya bumi.

Kamis, 11 Juni 2015

Jelang 1 Agustus 2015



"Yaudah lah ya. Kita gini aja. Ngga nonton bioskop kayak orang lain. Ngga nge-mall. Kita gini aja (nonton konser)"
-tsuza-

Milih VIP...
Am I crazy?

Kamis, 21 Mei 2015

Tentang sebuah kerang laut ajaib
image source: martinweigel.files.wordpress.com

Tak banyak orang yang tau tentang cerita ini. Seseorang di seberang sana pernah mengisahkannya. Cerita yang diawali dengan sebuah tanya...
"Jika kau bisa memutar waktu, kemanakah kau akan kembali?"

Tentang sebuah kerang laut ajaib. Para tetua mengatakan benda itu sebagai keajaiban yang hanya akan ditemui oleh orang-orang yang putus asa. Karena cinta. Merebak sebagai sebuah legenda. Yang katanya nyata tapi sulit untuk dipercaya. Berada di palung terdalam lautan Hindia.

Puluhan orang mencoba untuk membuktikannya. Datang menghampirinya membawa rasa putus asa. Berharap menemukan benda ajaib yang bisa mengembalikan waktu. Mengulang kembali kehidupan demi menghindari peristiwa yang mereka harap tak pernah terjadi. Tapi, tak seorangpun menemukannya, mereka mati, tak pernah pulang. Tenggelam dalam pencarian. Dan orang-orang pun mulai bertanya, apakah kerang ajaib itu hanyalah sebuah bualan yang sesungguhnya hanya merujuk pada kematian. Kematian yang dapat menghapuskan segala putus asa memang. 

Dan legendapun berakhir sebatas cerita. Siapa pula yang menciptakan cerita macam itu tanpa disertai bukti. Bulan berlalu, tahun berganti. Belasan dasawarsa terlewati. Entah di generasi mana cerita itu terhenti hingga tak ada yang mengingatnya lagi. 

***

Senja hari. Wajarnya tiada alunan lain kecuali debur air laut menghantam burai angin darat di tempat ini. Bibir lautan merekah di balik lindung bukit berbaris. Tempat yang tiada orang tau kecuali lelaki itu. Mencoba menyerap gemuruh damai suara pantai. Meredam penat yang tak jua surut meskipun telah melewati hari. Mata lebarnya menyipit. Menggelembung menampung gugusan-gugusan buih yang siap meleleh.

Hatinya putus asa. Isak diamnya miris menahan lara. Jikalau cinta seperti ini, berharap ia lebih baik tak pernah berjumpa. Tapi, tak pernah itu ia wujudkan dalam kata-kata, apalagi tindakan nyata. Ia simpan dalam-dalam dalam hatinya sendiri. Membiarkannya menumpuk berharap akan surut sendiri suatu hari. Terlalu cinta rasanya. Tak tega pada hatinya sendiri. Tak sanggup bercerai dari satu-satunya gadis yang mengisi batinnya selama ini.

Entah apa yang mendorongnya, kakinya tiba-tiba terseret mendekati lidah ombak. Seolah tanpa sadar ia menyambut dinginnya air malam. Pelan, tapi pasti. Langkah teratur sejejak demi sejejak. Semakin tenggelam dalam gelapnya lautan. Seolah ada yang menyambutnya, bibirnya tersungging perlahan, entah itu siapa. Seakan menyambut damai beberapa jejak lagi di depannya.

Dan langkah terakhirnya tak menjejak. Ia tak menemukan pijakan. Langkahnya bablas. Menembus jauh ke bawah. Tenggelam... Dalam keputusasaan. Cinta yang menenggelamkan. Tanpa disadari. 

***

Tangannya menggenggam. Hendak menjerit ia melihat wujud putih menyilaukan dengan suara menggema dari baliknya.
"Pejamkan matamu, balikkan badanmu, bayangkan wajahnya, dan katakan kau tak pernah bertemu dengannya."
Meronta sang lelaki. Seperti mimpi, tangannya memanas menggenggam benda keras dan sedikit kasar. Semakin panas, seolah membakar. Membuatnya menjerit-jerit ketakutan. Semakin menjerit, semakin tak tertahankan rasa terbakarnya. Jeritannya memilu, hingga akhirnya....

Ia terbangun, tergeletak lemas di hamparan pasir nan hangat. Keringatnya membanjir. Terik surya menyambut kerlip matanya yang baru terbuka. Ternyata semalaman dia ada di dasar sana. Ajaib, dia hidup.

Reflek ia kibaskan telapak tangannya, takut semakin terbakar. Terengah-engah ia menatap benda yang terlempar di dekatnya. Ia terdiam. Mimpi itu nyata. Sosok bercahaya itu benar-benar ada. Lelaki itu mendapatkannya.... Kerang ajaib itu benar-benar ada.

Takut-takut ia membawanya menyusur kembali kampung halamannya. Berdiri termangu di persimpangan jalan itu, tempat pertama kali ia bertemu dengan kekasihnya. Takut rasanya, membayangkan jika setelah ini ia tak lagi mengenalnya. Berimajinasi bahwa gadis itu tak pernah ada. Belum rela. Berat sekali rasanya. Sayang dan sakit bagai dua mata timbangan yang sama rata. Tapi dia menegarkan diri. Perlahan dan berani. Ia lakukan persis seperti apa yang dititahkan dalam mimpi. 

Ia memejamkan matanya, membalikkan badannya, membayangkan wajah gadisnya, dan mengatakan dia tak pernah bertemu dengannya.

Basuhan air mata mengiringi wajahnya yang memudar. Seolah tersedot oleh waktu, tubuhnya perlahan menghilang. Terseok-seok terseret arus kumparan entah apa. Dimensi lain sepertinya. Melemparkannya kesana kemari hingga mual. Berkelebat di sisinya gambar-gambar kenangannya bersama orang yang ingin ia lupakan. Tanpa sadar tangannya menggapai tampakan gambar dirinya yang sedang tersenyum, tapi sekilas berganti dengan wajah gadisnya yang berurai tangis. Semakin mual ia dibuatnya, semakin pusing jika ia membuka mata. Ia putuskan untuk memejam. Dan kemudian....

***

Legenda itu benar-benar ada. Satu cerita membuktikan wujudnya. Seorang lelaki yang putus asa karena cinta, kembali memutar waktu dan merubah semua nasibnya. Kakinya melangkah ke arah yang berbeda. Membuatnya sekalipun tak pernah berjumpa dengan orang yang pernah dicintainya. Melewati sejejak demi sejejak usianya dengan segala keceriaannya. Prestasinya gemilang menuai pujian. Tak perlu kau hitung berapa gadis yang mengidamkannya. Silih berganti menawarkan diri untuk dapat hidup bersamanya. Tak lagi ia mengingat gadis itu. Gadis yang dilupakannya.

Hingga akhirnya, takdir itu membawanya menemukan pengganti cintanya. Hatinya berlabuh pada seorang gadis rupawan yang rendah hati dan berkepribadian menawan. Hidupnya sempurna. 

Gadis itu adalah dia. Dia yang pernah ia lupakan. Ia yang juga dipaksa untuk hilang ingatan. Gadis itu datang kembali. Hanya saja... Di waktu yang lebih tepat.

Huk Family Resto

Mulai dari saat marah...



 Sampai saat hujan hingga banjir datang...

Atau hanya untuk bincang-bincang haha hihi menghabiskan malam...


 Ini tempat favoritku...




:D
Rumah Huk Family Resto di daerah cempaka putih, deket kosan.
Tujuan wajib kala pengen nongkrong selepas pulang kantor.

Pertama kali tau tentang tempat ini dari temen kosan.
Awal nyoba sih ragu. Tempatnya keliatan mewah. Haha... secara ya... aku kan agak ngga nyaman kalau tempatnya terlalu wah...
Hehe...
Tapi ternyata lumayan juga. Betah...

Such a great place.
Harganya juga terjangkau lah buat anak kosan.
Kalau jumat malam sama sabtu malam (kalau ngga salah) ada live musicnya juga.

Untuk peta lokasi, foto tempat, dan menu lebih lengkap mungkin bisa diintip langsung disini:
zomato dan foursquare

Belum nemu tempat unyu yang lain...
Sementara ini dulu lah.
Aku juga kebetulan ngga gampang bosan :D

Kamis, 07 Mei 2015

MADE Series: "M"



Loser, loner
A coward who pretends to be tough
I’ve gotten scared of people’s eyes
I’m sick of crying so I tried smiling
Loser
I'm a Loser...



We’re so comfortable together, I’m gaining so much weight
My body wraps around yours so perfectly
You’re forever 25 to me
Won’t ever change

Sebagaimana yang sudah tenar di dunia maya, Bigbang akan merilis lagu baru setiap awal bulan, mulai dari Mei hingga September. Bae Bae dan Loser adalah dua lagu pembuka yang diluncurkan tanggal 1 Mei lalu.
Bae Bae itu cute dan kontroversial. Tapi, Loser lebih mencabik-cabik #hallah. Tipe laguku banget.

Some random quotes that I like most:
- Tidak seperti orang lain yang mengatakan "we'll tried harder, please give us more of your love" saat comeback, GD lebih suka bilang "you like or not, we'll come." :p
- "Taeyang will always hold that soft and gentle place in my heart because of his faith."

Ahh... dan tentang deskripsi/makna dari music video mereka. Ini deskripsi favoritku untuk Bae Bae. Secara ya ini music video kontroversial sangat. So many people said that's all about sex. Tapi deskripsi yang satu ini... suka :D

Bae Bae
- GD is dressed in those silly clothes with a backpack which represents that he is still "a child" and he just noticed the opposite sex. He sees the girl as an angel because it's his first crush. 
- Taeyang represents the youthfull love, the beginning of a relationship, hence the cherry blossoms which actually represent how life is passable due to their short time of "living" (only 2 weeks) so could be showing young love but they wont be young like that forever. The horse is a symbol for a journey, probably life journey. 
- TOP with the flowers; that's where love is more mature in life, when you're ready to settle down. The giant orchid actually is a symbol of pubescence (means you're mature enough for intercourse), purple roses represent enchantment and love at first sight, sunflowers represent loyalty and nourishment, and there is also some red roses which represent ofcourse love and passion. A few white roses are also there and white roses are traditional wedding flowers. So to sum it up his part represents marriage and starting a family (the baby at the end of his part). 
- Daesung represents the time when you already settled down long ago, he is on an island and islands represent save havens, so he is "safe" with the person (the girl), they are safely connected to each other. Also, there is a palm on the island and palm trees represent peace, so they're in a peacefull time of their life journey. Sand spilling represents the time passing by. 
- Seungri, at first he lights a match, fire represents fear and destruction, it could be a symbol for the end of the journey and fear of death. He and the girl also have white hair which means that they have finished their life journey together. And the purple rose withering is ofcourse death. 
- After that they're all flying over the moon, and the moon is a symbol for rhythm of time and also the symbol of the soul, which means when your time is done your soul leaves for heaven (or whatever you believe in). While rice represents fertility, it also represents a connection between the Earth (man) and heaven (God, or something else you believe in), so at the end it's them enjoying their afterlife. 

sumber: seseorang di yutup (lupa namanya -_- ini cuma copas dari chatku sama seseorang)

Mari kita nantikan lagu selanjutnya bulan depan :)

Selasa, 28 April 2015

RISE

Tiba-tiba pengen nulis tentang ini setelah kemarin dapat kabar gembira dari partner in crime ku raya_za. (ini kalimat pertama males ngetik. Langsung aja copas dari sini)

Tanggal 1 Agustus!!! Hanya berjarak kurang dari 6 bulan dari yang sebelumnya!! 
Aaakkk... Ini bukan sesuatu yang bisa kulewatkan!!! 
Ah yasudahlah, kita lihat saja nanti, kelas mana yang bisa kebeli :P

Kembali ke cerita...
Tentang romantisme tanggal 14 Februari 2015. Helleh...
Yang spoilernya udah ku posting disini.

Ngga akan cerita tentang kronologisnya sih. Cuma remah-remahnya aja lah. Untuk lebih detailnya udah kesimpen disini #tunjukhati.

Berencana untuk berangkat kurang lebih jam 4. Tidur siang dulu sebelum mulai siap-siap. Itupun tak nyenyak. Deg-degan. Berasa mau ketemu siapa. Sampai perut sakit :D

Dengan persiapan maksimal dan timing yang tepat (aku dan raya_za sedang berhalangan sholat), pergilah kami menuju Tennis Indoor Senayan. Pakai salah jalan pula ini supir taksi. Kami udah ngomel-ngomel aja karena gedungnya sepiiii, ngga ada banner, terus ngumpat-ngumpat promotor. Yo pantes. Lha wong salah gedung.

Berdiri bermenit-menit demi menunggu open gate pun tak masalah. 

Dan kemudian tiba-tiba udah keluar gedung dengan suara serak. Hahahahaha...
(Waktu tak terasa telah berlalu)


*Ngga papa lah ya alay dikit. Mumpung masih muda. Lumayan buat kenangan masa belia.*
*udah gitu aja*

Senin, 20 April 2015

`MADE` TOUR TRAILER


Baru rilis tanggal 16 April lalu.
Telat nonton. Biasanya kalau ada rilis baru gini udah mantengin yutup jam 10 malem (jam 12 malam waktu korea). Hahaha...

**********
(kasih 10 bintang)

Kamis, 16 April 2015

Happy Birthday to Me

Jaman di Rumah

Di rumah, ulang tahun dirayakan dengan sederhana. Dulu suka pengen sih syukuran nasi kuning yang diantar ke tetangga-tetangga seperti yang dilakukan tetangga sebelah (yang disini). Tapi, tak papa, ritual kami sudah cukup menyenangkan.

Pasti bapak yang pertama kali mengucapkan selamat, menjabat tanganku erat sambil mengucapkan harapan-harapannya untukku. Kemudian bapak akan menyuruh adik-adikku memberikan selamat padaku. Lalu, ibu akan menyusul.

Kemudian bapak akan bertanya, mau dibeliin apa. Dan jawabannya tiap tahun pasti "Tepo tahu". Hehe, langsung deh, bapak akan menyuruh adikku untuk membeli 6 bungkus lontong dengan sambal kecap dan telur ceplok itu untuk kami (bapak, ibu, dua adikku, dan mbah kakung) makan bersama.

Bahagiaku hanya sesederhana itu :)

Jaman Kuliah

Ada dua momen spesial yang kuingat tentang hari ulang tahunku di jaman ini.
Yang pertama adalah ulang tahunku ketika tahun pertama kuliah. Kalau tidak salah, saat itu bukan pas hari H.
Tiba-tiba ada yang ngasih cup cake gitu 3 biji, Satu untukku, dan dua lagi untuk dua orang temanku yang ulang tahun dekat-dekat tanggal itu. Jadi ceritanya itu perayaan ulang tahun untuk kami bertiga.

Dan yang kedua... Hahaha... (ingetnya pengen ngikik). Saat ultah di tahun ketiga kuliah.
Yang aku ingat adalah kadonya. Jadi, dua orang sahabatku, Raya_za dan Deasy, memberiku hadiah berupa kumpulan testimoni dari orang-orang terdekatku (teman-teman kos, teman kuliah, sahabat dekat).

Tapiiiii...
Yang paling edan adalah, di antara kumpulan testimoni itu ada satu testimoni dari gebetanku. Hahaha... Ya ampuuun. Sebut saja namanya E. Mereka berdua itu bukan temennya si E. Kenal juga ngga. Cuma sekedar tau lah dari aku. Tapi, mereka iseng-isengnya dateng ke kos dia, entah gimana caranya, terus dapet testimoninya.
Aku langsung melongo.
Terus senyum-senyum sendiri baca testimoninya yang sweet.

Jaman Kerja

Tahun lalu raya_za memberiku kado Cooler Pad. Hihihi... dia peka banget. Pasti liat laptopku di kamar yang kudu selalu pakai kipas angin biar tetep adem.

Tahun ini, raya_za memberiku ini

























Aaaakkkkk... #kecupkecup
#langsungrajinminum

Dan sebuah kejutan kecil di usiaku yang ke 24 tahun.
Dari my bitter-sweet partner (karena ketika sama dia sometimes I fell sweet, but sometimes I feel bitter). Hahahaha... #Pisss
Walaupun ngga ngaku, tapi aku tau lah ini pasti kerjaan dia. Siapa lagi yang banyak duit demi beliin kue ini :D



Keesokan harinya masih ada surprise pagi hari dari teman-teman Subbag Monita (Ibu Kasubbag sih kayaknya yang ngasih, mengatasnamakan Monita).

Isinya Mukena

Happy Birthday to Me...
Stay cool and patient ya Sistaaa :p

Senin, 13 April 2015

You Are The One - Raef


Won't you be my BFF (best friend forever) and ever?
Won't you be my partner after this world?

I never thought that I would ever feel this way
I ask Allah to bless you every single day

I prayed about this just over a million times
Who would ever thought that I could call you mine?

And when there's gray in our hair and we've not much to do
I want to spend the rest of my days with you…

Jumat, 10 April 2015

Perdebatan itu tak terasa seperti perdebatan sepasang kekasih. 
Tak seperti perdebatan calon istri dengan calon suami.
Perdebatan itu terasa seperti dua orang tak saling kenal yang beradu argumen di media sosial.
Seperti pembela dua kubu berbeda yang bentrok pendapat di saat pilkada.
Seperti pendukung lain fraksi yang berperang ide di rapat DPR.
Tak ada rasa cinta.
Tak terdengar kalimat-kalimat berbeda pendapat tapi bernada gemas.
Dingin, datar.

"Tak lagi punya idealis..."
"Bohong..."
"Kata kata tak pantas..."

Terbayang bagaimana rasanya jika kata itu terucap di depan muka.
Dengan wajah dingin dan kecewa....
Selesailah semua.

Dengan begini saja, sudah  membuat dia enggan. 
Habis sudah harga diri.
Hilang sudah semangat mencari.


"Bila aku telah tiada maafkanlah.
Pertengkaran semalam, memelankan langkah kakiku.
Terlalu banyak kebimbangan yang tak seharusnya ku risaukan."

Note:
Terinspirasi dari lagu Marvells - Bila Aku. Karena tiba-tiba tadi seharian dengerin lagu ini. Nostalgia jaman beberapa tahun yang lalu.
Dengan penambahan dan pengurangan disana sini. Menceritakan tentang seseorang yang sangat aku kasihi.

Kamis, 09 April 2015

Berusaha Menyukai Jeruk

Hanya tulisan pendek (dan mungkin ngga penting).

Cuma mau bilang, aku tidak suka jeruk.
Jeruk yang ini...








yang ini...









ataupun yang ini...








Mungkin aku hanya suka yang ini...













Di tempatku namanya jeruk Pamelo, buah khas Magetan (ada di Wikipedia) :D

Kenapa aku tak suka jeruk? Entahlah. Awalnya kupikir karena ribet makannya. Tapi, kemudian, buah favoritku adalah apel.
Yang ini...












Bukan yang ini...












Bukan juga yang ini...












Dia juga ribet. Kudu dicuci. Kadang dikupas kalau perlu. Sama-sama harus buang biji juga.

Entahlah...

Tapi, demi hidup sehat, mari berusaha menyukai jeruk :)

Betewe...
Blog ini memang bukan tipe blog yang bertujuan untuk memberikan ilmu bagi orang lain, kecuali orang-orang yang memang bisa mengambil ilmu dari setiap pengalaman hidup orang :D
Tidak seperti blog yang isinya cara untuk begini, cara untuk begitu, trik bikin ini, trik bikin itu, resep masakan, dll.
Blog ini memang didedikasikan untuk orang-orang yang ingin lebih jauh mengenalku. Hahahahaha...

Sumber gambar: disini, disini

Rabu, 01 April 2015

Tetangga Samping Rumah

      Tiba-tiba ingin cerita tentang sahabat.

      Sahabat pertamaku adalah tetangga samping rumah. Anak perempuan yang lahir setahun lebih dulu dari aku, tapi aku memanggilnya "Dek". Kata Ibu, aku harus memanggil "Dek" karena berdasarkan kedudukan dalam silsilah keluarga #hallah#, ibu si dia hitungannya lebih muda dari ibuku. Aku memanggil beliau "Bulik".

      Sama-sama anak pertama, dengan nama yang hampir sama, dan satu-satunya yang seumuran di lingkungan rumah itu. Udah macam soulmate lah kami.

      Yang bisa ku ingat dari waktu-waktuku bersamanya salah satunya adalah ketika aku seriiiing sekali datang ke rumahnya saat ayah dan ibunya sedang bekerja. Kemudian kami berdua mainan lalala lilili segala hal di rumahnya. Saat itu rumahnya terasa lebih nyaman dari rumahku. Lantainya sudah menggunakan tegel, sedangkan rumahku masih semen. Dia punya kulkas, sementara di rumahku tak ada. Keluarga mereka memang lebih berada.

      Aku paling suka jika kami main masak-masakan. Tapi yang ini mainnya bukan pakai tanah ataupun daun-daunan. Pakai makanan sungguhan. Kami menggunakan selembar roti tawar (yang saat itu tidak pernah ada di rumahku, dan dia punya, dan aku suka :D ).

      Kami membaginya jadi 4. Kemudian kami mengoleskan mentega, kadang menaburkan gula. Kemudian menambahkan secuil strowberry di atasnya (yang lagi-lagi tidak pernah ada di rumahku, dan dia punya, dan aku suka :D ). Kemudian kami akan berlagak seperti sedang menyantap dessert di sebuah restoran mewah. Hihihi... Senang sekali rasanya kalau main ke rumahnya dan makan itu :p

      Momen kedua yang ku ingat adalah ketika kami sering tidur siang di rumahku. Akur banget. Dia baru pulang kalau sudah dicari sama ibunya. Tapi suatu hari, pas lagi gegulingan di kamar (hendak tidur siang kali ya) dia membuatku menangis (entah kenapa). Akupun berlari hendak memukulnya dengan sapu lidi sambil menangis dan mengusir dia. Dia pun terbirit-birit pulang ke rumah (mungkin sambil menangis juga). Tapi ya besoknya balik main lagi :D

      Momen ketiga yang ku ingat adalah ketika keluarganya mulai membangun rumah baru. Pasalnya, di antara rumah lama dia dengan rumahku masih ada tanah milik keluarganya. Di situlah rumah itu dibangun. Tiap hari kami bermain-main di depan lalu lalang tukang yang mendirikan bangunan. Inget banget waktu itu soundtrack-nya adalah lagunya Stinky - Mungkinkah. Entah siapa waktu itu yang suka sekali memutarnya. Yang pasti kalau sekarang aku mendengar lagu itu, pasti langsung terasa seperti diseret ke masa-masa itu.

      Hanya momen-momen itu yang ku ingat. Akupun lupa itu kelas berapa. Masih kecil sekali pastinya. Karena aku ingat, ketika SD pertemanan kami mulai berubah. Aku sekolah di SD kampung sementara dia di SD Kota. Pertemanan mulai renggang. Aku sudah punya geng sendiri. Dia pun mungkin begitu.

      SMP apalagi. Kami satu SMP, tapi hubungan sudah terlanjur renggang. Apalagi dia sudah ku pandang layaknya senior. Dia kan pengurus pramuka dan OSIS. Aku mah apa atuh.

      SMA, apalagi...
Satu sekolah sih.Tapi, udah jauuuuuuuuuuuuuuuuh banget. 

      Dan dari hari ke hari akupun mulai merasa berbeda jika menelisik pembicaraan di rumah. Dulu kan satu sama lain sudah dianggap layaknya anak sendiri oleh orang tua masing-masing. Kalau ibu pas menyuapi aku, pasti dia juga ikut disuapi, tidur bareng, dll. Tapi, makin lama ortuku mulai memunculkan aroma persaingan. Bukan membanding-bandingkan yang lebay gitu. Tapi bisa tercium lah, kalau mereka pas cerita si dia rankingnya begini, si dia diterima di universitas ini, si dia sekarang udah kerja disini (dia kerja di perusahaan swasta yang tergolong masyhur - setidaknya di kampungku), si dia lagi bangun rumah, si dia rumahnya udah jadi, dll. 

Hanya sekilas tentang sahabat.
Merindukan punya sahabat samping rumah :)


Image Source: disini

Jumat, 27 Maret 2015

Jadwal Moto GP 2015

Menyambut musim baru 2015.
Setelah kemarin udah guling-guling ceria karena si Baby Alien berhasil jadi juara dunia dua kali berturut-turut langsung begitu dia naik ke kelas utama, musim ini saya siap untuk menyambut hattrick.


Kamis, 19 Maret 2015

D U F A N


Menemani sista Tsuza ke Dufan di hari minggu ceria tanggal 1 Maret 2015. Setelah sekian lama di Jakarta, akhirnya ngicipin kesini juga. Sebenarnya dari dulu ngerasa amit-amit banget pergi ke Dufan. Paling ngga suka main-main menantang adrenalin macam itu. Tapi, memenuhi 'ngidam' nya Partner in Crime ku tercinta, ayuklah cussss...

Saking semangatnya sampai sana kecepetan. Nunggu dulu satu jam baru boleh masuk. Foto-foto dulu. 
<--- salah satu hasilnya :D

Niat beli tiketnya di Indomaret biar cepet nanti masuknya, ternyata malah jadi lama gara-gara harus diverifikasi dulu datanya. Beli langsung disana lebih cepat. 

Disambut dengan hujan. Awalnya rintik-rintik, lama-lama deras. Pintu Dufan pun jadi molor dibukanya. Kami berteduh dulu di gazebo depan gerbang bersama banyak pengunjung lainnya.

Sejak awal sudah mewanti-wanti kalau aku ngga mau naik yang serem-serem ya. Entahlah, dulu pemberani, tapi sekarang kayaknya aku terlalu rapuh untuk naik-naik begituan.


Kora-Kora adalah yang pertama kali dicoba begitu masuk. Aku? Foto-fotoin aja sambil payungan di bawah gerimis. Hehe...

Kora-Kora

Alap-Alap
Kata raya_za aku naik Alap-Alap aja. Itu Halilintar (Roller Coaster) mini khusus untuk anak-anak. Okedeeeeh... Ngeliat bentuknya aja unyu gini nih..
Tapi ternyata... Pas belum jalan masih bisa ketawa-ketawa. Di atas alap-alap mewek-mewek, teriak-teriak mengutuk Tsuza. Turun alap-alap gemeter T.T

Itu sakit (dan serem) tau ngga sih. Khusus anak kecil apanya??????? Horror gitu.

Habis gemeteran naik alap-alap, menenangkan diri dengan masuk ke Rumah Jahil. Macam labirin cermin gitu. Kirain ini macam cermin-cermin yang bisa bikin badan kita keliatan berubah-ubah bentuknya, ternyata bukan. Pantesan, nyari cermin yang bikin keliatan kurus kok ngga ada (-_-'!)
 Tugas kita cuma menemukan jalan keluar. Ahhh,,, kecil lah #jentikin kelingking#


Rumah Jahil
Rumah Miring

Selanjutnya Rumah Miring. Kelihatannya biasa saja. Separuh perjalanan oke lah. Tapi kemudian, kerasa keliyengan pas lewat ruangan yang tingkat kemiringannya lebay. Pasca naik alap-alap, sepertinya masuk sini nambahin mumet dan mual. Berjalan tertatih menggapaimu #eh# menggapai pintu keluar maksudnya, sukses :D

Bianglala... 'Wahana yang wajib dinaiki' kalau kata Tsuza. Ketemu Bianglala dari awal-awal masuk sih, tapi masih belum beroperasi. Kata Mba Petugasnya karena hujan dan Bianglala pakai roda, jadi takut licin. Nunggu agak kering dulu.

Unyu sih. Sepertinya romantis kayak yang di film film. Langsung semangat naik.

Tapi, begitu naik, tetep aja. Apalagi pas sampai di puncak #pegangan erat-erat#. Aku ngga berbakat menghadapi ketinggian (@.@) Sereeeeeem!!!!


Bianglala

Udah gitu ngga ada romantis-romantisnya. Kata operatornya pas kami mau naik "Satu kereta harus ditempati enam atau lima orang.  Ngga boleh berempat, bertiga, apalagi berdua-duaan".

Padahal di awal udah ngebayangin bisa menikmati pemandangan berdua sama Tsuza. Faktanya, kami naik bersama 2 pasang pemuda pemudi yang sedang memadu cinta. Terus aku sama Tsuza hadap-hadapan agak jauhan gitu. Krik krik krik...


Ini wahana yang paling normal dan ngga bikin jantung deg-degan. Eh, deg-degan sih dikit. Karena kita mengarungi Istana Boneka ini naik kayak boat yang jalannya nurut arus air gitu. Satu boat dinaiki 12an orang. Secara aku kan takut sama air ya. Jadi tetep aja, ngeri-ngeri gimana gitu mengapung-apung di atas sungai. Di tengah perjalanan sempet macet beberapa kali karena boatnya nyangkut di dinding yang ada di pinggiran jalur. Terus semuanya pada heboh 'dayung'. hahahahaha...
Istana Boneka
















Happy Feet


Happy Feet cuma duduk sih. Tapi, sepertinya emang aku ini ngga bisa menghadapi sedikitpun goncangan #hellehhh

Jadi, ini semacam theater simulator yang kursinya bisa gerak-gerak sesuai kehebohan di filmnya gitu. Seperti di film Happy Feet, ya film pendek ini berkisah tentang petualangan para pinguin mengarungi lautan, dikejar hiu, loncat tebing, dll. Jadi yaaaaa gitu deh. Berasa mau kelempar dari kursi -_-



Halilintar
Halilintar. Kalau aku sih skip. Secara naik alap-alap aja udah kejang, apalagi ini. Kalau Tsuza ya dijabanin lah.














Hysteria. Aku nunggu Tsuza di bawah gerimis aja deh. Tapi sayang seribu sayang, pas dia tinggal selangkah lagi nongkrong di kursinya, eh, permainan dihentikan karena hujan turun makin deras :D

Hysteria
Ontang-anting. Wahana yang cantik ini, ternyata tak secantik penampakannya. Jangan tertipu dengan kecantikan. Nyatanya dia menyeramkan (-_-)

Ontang Anting
Kicir-Kicir. No comment deh, hela napas aja. Setuju sama komen ibu-ibu yang duduk di sebelahku (selama aku menunggu Tsuza menikmati kegilaannya). Kata dia, "Liat deh (dia lagi ngomong sama temennya) manusia digituin." #angguk-angguk#

Kicir-Kicir
Tornado. Kok ada gitu ya manusia yang mau dikayakginiin. Digantungin aja aku ngga mau, apalagi diombang ambingin #eh, ini tentang hal lain ding#
Tornado

Ice Age, berasa optimis dengan melihat banyak anak-anak keluar dari dalam wahana ini. Berarti aman. Ternyata (-_-'!) Awal-awal adem ayem memang. Lewat lorong-lorong dingin dengan sesekali ada percikan air, suara runtuhan es, boneka tokoh-tokoh film Ice Age di kiri dan kanan jalur sungai. Tapi kemudian ada firasat tak mengenakkan ketika sampai di suatu lorong dimana ada tulisan yang intinya peringatan agar kita berpegangan. Hyaaaaa.... Perahunya tetiba meluncur turun dan disambut dengan guyuran air yang membasahi sekujur tubuh (alat-alat elektronik harap diamankan yaaa). Terus naik lagi terus turun lagi. Aihhh... #elus-elus jantung#. Ini apa kabar anak-anak kecil????
Oh, mmm... mungkin aku lebih penakut dari mereka T.T

Ice Age
Penutup sebelum kami beranjak meninggalkan Dufan, Turangga-Rangga. Langit mulai gelap. Dengan lampunya yang menyala, dia tampak cantiiiiik sekali. Yang ini beneran cantik, anggun. Jalannya pelan, ngga serem, bisa sekalian denger live music pula. Ini baru beneran romantis. Hehe...

Turangga Rangga
Hari yang menyenangkan. Kesini lagi? Hehe, terimakasih banyak #melipir#

Image Source: disini, disini, dan disini

Minggu, 22 Februari 2015

Pulang Kampung Tak Pernah Se'horor' Ini

Image: www.iran-daily.com

Baru sampai... Masih di dalam mobil yang menjemputku dari stasiun.

Bapak: (sambil nyetir) "Kemaren mbah kakung minta bapak nelfon kamu. Katanya suruh nanyain kamu udah ketemu jodohnya apa belum. Orang tua kok ngga nanya-nanya katanya. Maksa pengen ditelfonin saat itu juga. Tapi, bapak bilang kalau kamu mau pulang, biar mbah nanya sendiri."
Aku: (dengerin sambil nganga)

Keesokan harinya, konfirmasi ke ibu. Jawabannya, lebih drama lagi. 

Ibu: "Iya, bapak sama Ibu dimarah-marahin. Katanya orang tua kok ngga ngerti banget. Bocah mana berani ngomong dulu kalau ngga ditanyain."
Aku: (speechless dengerin)
Ibu: "Makanya awas aja nanti kamu kalau ditanyain harus siap."
Aku: "Tapi, mbah ngga nanya apa-apa tuh. Mungkin dia lupa."
Ibu : "Ora mungkin. Dia tu kalau udah punya keinginan pasti inget terus."
Aku: (pucat)

Keesokan harinya, setelah Maghrib. Beneran. Bapak, Ibu, dan aku di'sidang'. Dan pertama kalinya aku mendengar mbah mengungkapkan perasaannya tentang 'jodoh' thing ini.
Intinya....
Aku ini sudah pantas untuk menikah. Kalau bergaul yang hati-hati. Milih pendamping jangan asal bagus (ganteng). Mbah juga menjabarkan segala hal tentang pedoman kuno terkait anak perempuan pertama dalam keluarga yang jodohnya ngga boleh begini, ngga boleh begitu, bla bla bla.

"Mumpung mbah masih hidup, pengen lihat cucu perempuannya nikah. Tapi, kalau memang nanti mbah meninggal terlebih dahulu sebelum bisa menyaksikan, ya mbah cuma bisa pamit. Minta doanya biar mbah selamat di alam sana. Nanti kalau memang sudah ketemu jodohnya, Kom sama Lis (Bapak & Ibu) ya cepet siap-siap."

Bapak yang menjawab semua-muanya. Aku hanya mendengarkan dengan sesekali 'nggih'. Tidak tahu mau berkata apa. 

I'm not ready yet.... Actually.... Apparently... 

Sabtu, 14 Februari 2015

Not an "Alay"

I  want to write after it so hard to convince them that Bigbang is not just an “alay”.

I actually fell in love with them because of their looks at first. But day by day, it becomes more than just that. Their music proves everything.

Back then, when I was asked why I chose Bigbang, I would answer that I like them inadvertently. It was because two of my best friends suddenly came to my boarding house. Chatting with each other about that da*n  Korean things and watching some music videos.

At first, there was nothing. But then, one of the music videos they called Beautiful Hangover like hitting my head. And it was only because of a simple thing. Just because the eyes of one of them looks like someone I know. Only that. And I fell in love. am I even sane?

Watching one after another of their music videos, listening to their mp3, watching their concert videos. And not too long, I completely sucked in this fu***ng black hole. I’m sorry for my bad mouth, because that’s actually what I felt at that time. Why I call it black hole? Because it’s like a really dark world that I never wanted and never even imagined would be in it. I weren’t too fond of Korean. And I really really hate Boyband. Very. That time. I think my friends still remember my bored face when they talk about this 'unfamiliar world' in my room.

But… now…

If someone ask me why I chose Bigbang, perhaps one of my answers is “because it’s very difficult to find a singer with more than a hundred songs that are all so addictive in my ears. And I found it in Bigbang”
  1. Good Boy
  2. Ringa Linga
  3. Monster
  4. Still Alive
  5. One of a Kind
  6. Bad Boy
  7. Fantastic Baby
  8. Cafe
  9. Obsession
  10. Turn It Up
  11. Heartbreaker
  12.  Eyes, Nose, Lips
  13. She’s Gone
  14. Let’s Talk About Love
  15.  Black
  16. Coup d’etat
  17.  R.O.D
  18. Shake the World
  19.  That XX
  20.  Baby Good Night
  21.  Blue
  22.  Beautiful Hangover
  23.  A Boy
  24.  1am
  25.  Let Go
  26.  Rise
  27.  Stay With Me
  28.  This Ain’t It
  29.  Love You to Death
  30.  Body
  31.  Crooked
  32.  I Love It
  33.  Nirilia
  34.  Runaway
  35.  Who You
  36. You Do
  37.  Ego
  38.  Feeling
  39.  Round and Round
  40. Crayon
  41. Without  You
  42. Missing You
  43.  Today
  44. Ain’t No Fun
  45. Alive
  46. Love Dust
  47. Wings
  48. Tomorrow
  49. Tonight
  50. I Love You
  51. Come to My
  52. GG Be
  53. Gotta Talk to U
  54. Love Box
  55. You Hoooo!!!
  56. What is Right
  57. Love Song
  58. Stupid Liar
  59.  Baby Don’t Cry
  60. Let Me Hear Your Voice
  61. Thell Me Goodbye
  62. Break Down
  63. I Need a Girl
  64. I’ll be There
  65. Just a Feeling
  66. Solar
  67. Wedding Dress
  68. You’re My
  69. Where You At
  70. Don’t Go Home
  71. High High
  72. GD&TOP
  73. Knock Out
  74. Gara Gara Go
  75. Day By Day
  76. Oh My Friend
  77. Sunset Glow
  78. Strong Baby
  79. Number 1
  80. Only Look at Me
  81. Prayer
  82. Last Farewell
  83. Lies
  84. Always
  85.  Lalala
  86. Dirty Cash
  87. Foolish Love
  88. But I Love You
  89. Butterfly
  90. Everybody Scream
  91. Fool’s Only Tears
  92. Thank You & You
  93. Lollipop 2
  94. Oh, Ah, Oh
  95. Polished
  96. Remember
  97. Stylish
  98. VIP
  99. We Belong Together
  100. Wonderful
  101. Cotton Candy
  102. Daebakiya
  103. Lollipop
  104. Forever With You
  105. VVIP
  106. Baby I’m Sorry
  107. DISCO
  108. The Leaders
  109. Goodbye Baby
  110. I Love You
  111. My Heaven
  112. What Can I Do
  113. My Girl
  114. Breathe
  115. Doom Dada
  116. How Gee
  117. Oh Yeah
  118. So Loving You
  119. With You
  120. Etc

Probably one of the things that makes other people hard to accept them is the genre. Although there are a few of their songs that have pop genre, but most is hip hop. I didn’t even realize that I love this kind of music before I know them. Fast beat, dancing rhythm, rap, bad boy style, etc.

 I fell in love with them when their new album titled Alive recently launched in 2012. Marvellous. And then look at their previous albums. Amazing. And then always follow their next album until now, none of them let me down. Not at all. Even their solo always make my day.

I never regret having loved them. Never, even once. Having a partner in crime to get through (someone who I would scold if she even had any intention to leave me after made me drown this deep), going watch their concerts, buying their merchandise. Haha… sounds like fanatic female fan’s  activity, right? But yes it is. One of the best group that has been acknowledged worldwide.

Their style is a bit extreme now. I even found it a little awkward. But I guess all of it is forgiven by their music. It doesn’t matter as long as they’re good. And I think they will always be good :p

Their songs do not just talk about love. Some talk about friendship, youth, self-respect, slander, arrogance, gossip, popularity, having fun, etc.

This is all my own opinion. I chose their music. Not only because of their appearance, or even just because affected by hallyu wave virus.
     
I’m VIP…
:)