tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
*Pastilah ada yang lebih tabah, lebih bijak, dan lebih arif dari hujan bulan Juni di dunia ini . Hanya merasa kata-kata itu bergitu indah.
Kenangan adalah usia kedua dari seorang manusia...
Selasa, 20 September 2011
Kisah Nyata Pengorbanan Seorang Istri
Ada cerita bagus nih. Aku sudah pernah membaca (lebih dari satu kali mungkin) cerita dengan plot yang mirip mirip. Tapi, gaya bahasa penulis yang berbeda-beda bisa membuat ku seolah baru pertama kali membaca cerita sebagus ini.
Cerita ini adalah kisah nyata…dimana perjalanan hidup ini ditulis oleh seorang istri dalam sebuah laptopnya.
Bacalah, semoga kisah nyata ini menjadi pelajaran bagi kita semua.
Cinta itu butuh kesabaran…
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita ???
************
Hari itu,,,aku dengan nya berkomitmen untuk menjaga cinta kita..
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia…..
Pernikahan kami sederhana tapi sangat meriah…..
Ia menjadi pria yang sangat romantisan pada waktu itu.
Menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan
& mapan pula
Ketika kami pacaran dia sudah sukses dalam karir nya.
Kami berbulan madu di tanah suci,,itu janjinya ketika kami berpacaran
Setelah menikah aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci….
Aku sangat bahagia dengan nya,,diya sangat memanjakan aku…. Sangat terlihat rasa cinta dan sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang,kami pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Aku bahagia menikah dengannya.
************
5 Tahun sudah kami menikah, sangat tak terasa waktu berjalan, walaupun kami hanya berdua saja.
Karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil di tengah keharmonisan rumah tangga kami.
Karena dia anak lelaki satu – satunya dalam keluarga nya,,jadi aku harus berusaha untuk dapat meneruskan generasi nya…
Alhamdulillah suamiku mendukung ku…. Ia mengaggap Allah belum mempercayai kami untuk menjaga titipan NYA.
Tapi keluarga nya mulai resah,, Dari awal kami menikah ibu & adiknya tidak menyukaiku,, aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka,,tapi aku menutupi dari suami ku…..
didepan suami ku,,mereka sangat baik pada ku,,tapi dibelakang suami ku,,aku dihina – hina oleh mereka…
Pernah suatu ketika, 1 tahun usia pernikahan kami, suamiku mengalami kecelakaan,, , mobilnya hancur
Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yang hampir membuat ku menjadi seorang janda.
Ia dirawat dirumah sakit,,pada saat dia belum sadarkan diri,,aku selalu menemaninya siang & malam, kubacakan ayat – ayat suci Al – Qur’an,aku sibuk bolak – balik rumah sakit dan tempat aku melakukan aktivitas sosialku, aku sibuk mengurus suamiku yang sakit karean kecelakaan.
Ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah kami,,aku melihat didalam kamarnya ada ibu, adik – adiknya dan teman – teman suamiku, dan satu lagi aku melilhat seorang wanita yg sangat akrab dengan ibunya. Mereka tertawa menghibur suamiku.
Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis ketika melihat suami ku sudah sadar,,tapi aku tak boleh sedih di depannya.
Kubuka pintu yg tertutup rapat itu,sambil mengatakan “Assalammu’alaikum” mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka semua melihatku,,, suamiku menatapku penuh manja,,mungkin ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup. Tangannya melambai,,mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya yg erat. Setelah aku menghampirinya, kucium tangannya sambil berkata “Assalammu’alaikum” , ia pun menjawab salam ku dengan suaranya yg lirih tapi penuh dengan cinta. Aku pun senyum melihat wajahnya. Ibu nya lalu berbicara sama aku …
“Fis, kenalakan ini Desi teman Fikri”
Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah mencintainya, perempuan itu bernama Desi, dan diya sangat akrab dengan keluarga suamiku. Dan akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga. Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku bicara di dalam ruangan,,aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.
Aku sibuk membersihkan & mengobati luka – luka di kepala suamiku,,,baru sebentar aku membersihkan mukanya,,tiba – tiba adik ipar ku yg bernama Dian mengajakku keluar,ia minta ditemani ke kantin. Dan suamikupun mengijinkannya. Aku pun menemaninya.
Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata ” lebih baik kau pulang saja ” Ada kami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. ”
Aku pun tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan alasan abang harus banyak beristirahat, karena sikologisnya masih labil,, Aku berdebat dengannya mengapa aku tidak boleh pamitan pada suamiku, tapi tiba – tiba ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia mengatakan hal yg
sama, ia akan memberi alasan pada suamiku mengapa aku pulang tak pamitan pada nya,
toj suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya salah suamiku tetap saja membenarkannya, akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah sakit itu dengan linangan air mata. Sejak saat itu aku tidak pernah diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembali dari rumah sakit. Dan aku hanya
bisa menangis dlm kesendirianku. Menangis mengapa mereka sangat membenciku.
************
Hari itu, aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku takut kehilangannya, aku takut cintanya dibagi denagn yang lain. Pagi itu, pada saat aku membersihakn pekarang rumah kami, suamiku
memanggil ku ke taman belakang, ia baru aja selesai sarapan, ia mengajakku duduk di ayunan favorit
kami, sambil melihat ikan – ikan yang bertaburan di kolam air mancur itu.
Aku bertanya ” Ada apa kamu memanggil ku ?”
Ia berkata ” Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang
”
Aku menjawab ” Ia sayang aku tahu, aku sudah mengemasi barang – barang kamu di travel bag dan kamu sudah pegang tiket bukan ?”
“Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku disana, aku juga sdh lama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita menikah dan aku kan pulang dengan mama ku ” Jawab nya tegas
“Mengapa baru bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu disana ?” tanya ku balik kepada nya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit rasa kecewa karena ia baru memberitahu rencana kepulanggannya itu, padahal aku bersusah payah mencarikan tiket pesawat untuknya.
” Mama minta aku yang menemani nya saat pulang nanti ” jawab nya tegas
” Sekarang aku ingin seharian dengan kamu, karena nanti kita 3 minggu tidak bertemu, ya kan ?” lanjut nya lagi sambil memeluk ku dan mencium keningku.
Hatiku sedih, dengan keputusannya, tapi tak boleh aku tunjukkan pada nya.
Bahagianya aku, dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa sayang & cintanya.
Walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama suamiku, tapi karena keluarga nya tidak menyukaiku hanya karena mereka cemburu pada ku karena suamiku sangat sayang pada ku, aku memutuskan agar ia saja yg pergi, dan kami juga harus berhemat dalam pengeluaran anggaran rumah tangga kami. Karena ini acara sakral bagi keluarganya. Jadi seluruh keluarga nya harus komplit, aku pun tak diperdulikan oleh keluarganya harus datang atau tidak, tidak hadir justru membuat mereka sangat senang, aku pun tak mau membuat riuh keluarga ini.
Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan keperluannya yang akan dibawa ke Sabang, ia menatapku dan menghapus airmata yang jatuh dipipiku lalu aku peluk erat dirinya, hati ini bergumam seakan terjadi sesuatu,,tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya bisa menangis karena akan ditinggal pergi olehnya.
Aku tidak pernah di tinggal pergi selama ini, karena kami selalu bersama - sama kemana pun ia pergi.
Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian tidak punya teman, hanya pembantu saja teman ngobrolku.
Hati ini sedih akan di tinggal pergi oleh nya.
Sampai keesokan hari nya, aku menangis..menangisi kepergiannya. Aku tak tahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti
akan selalu menelpon ku.
************
Berjauhan dengan suamiku, sangat tidak nyaman, aku merasa sendiri. Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadi aku tak terlalu kesepian di tinggal pergi ke Sabang. Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami buruk,saat ia di sana aku pun jatuh sakit…rahimku sakit sekali seperti dililit oleh tali,,,tak tahan aku menahan rasa sakit dirahimku ini,sampai – sampai aku mengalami pendarahan,, aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki - lakiku yang kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena kanker mulut rahim stadium 3…. Aku menangis,,apa yang bisa aku banggakan lagi,,mertuaku akan semakin menghinaku,, ,suami ku yang malang,,yang berharap akan punya keturunan dari rahimku… Aku tak bisa memberikannya keturunan. Dan aku hanya memeluk adikku.
Aku kangen pada suamiku, aku menunggu ia pulang,,kapan ia pulang, aku tak tahu..
Sementara suamiku disana,,aku tidak tahu mengapa ia selalu marah – marah
jika menelponku,, bagaimana aku akan cerita kondisiku jika ia selalu marah - marah terhadapku,,
Lebih baik aku tutupi dulu,,dan aku juga tak mau membuatnya khawatir selama ia berada di Sabang. Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan cerita pada nya. Setiap hari aku menanti suami ku pulang, hari demi hari aku hitung….
Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku sedang melihat foto - foto kami, ponselku berbunyi, menandakan ada sms yang masuk.
Ku buka di inbox ponselku, ternayta dari suamiku yang sms, ia menulis “aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulang nya satu hari lagi, aku aku kabarin lagi”.
Hanya itu saja yang diinfokannya, aku ingin marah, tapi aku pendam saja ego yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba,,aku menantinya di rumah. Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan memakai parfum kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan aku akan menyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir – akhir ini.
Bel pun berbunyi, kubuka kan pintu untuknya ia pun mengucap salam, sebelum masuk aku pegang tangannya ke depan teras, ia tetap berdiri, aku membungkuk untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan ku cuci kedua kakinya, aku tak mau ada syaithan yang masuk ke dalam rumah kami, setelah itu aku pun berdiri langsung mencium tangannya tapi apa reaksi nya …
Masya Allah ia tidak mencium keningku, ia langsung naik keatas, ia langsung mandi dan tidur,tanpa bertanya kabarku..
Aku hanya berpikiran, mungkin dia capek. Aku pun segera merapikan bawaan nya sampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam, mengingatkan aku pada tempat mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta. Biasa nya kami selalu berjama’ah, tapi karena melihat nya tidur sangat pulas, aku tak tega membangun kannya, aku helus mukanya, aku cium kening nya, lalu aku sholat tahajud 8 rakaat plus witir 3 raka’at.
************
Aku mendengar suara mobinya, aku terbangun lalu aku liat dia dari balkon kamar kami dia bersiap – siap untuk pergi, aku memanggil nya tapi ia tak mendengar, lalu aku langsung ambil jilbabku, aku lari dari atas ke bawah tanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku, aku mengejarnya tapi ia
begitu cepat pergi,,ada apa dengan suamiku…mengapa ia sangat aneh terhadapku ?
Aku tidak bisa diam begitu saja firasatku ada sesuatu. Saat itu juga aku langsung menelpon kerumah mertuaku, kebetulan Dian yang angkat telpon nya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang terjadi dengan suamiku. Dengan enteng ia menjawab “Loe pikir aja sendiri!!!” telpon pun langsung terputus.
Ada apa ini ? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa suamiku berubah setelah ia pulang dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak mau berbicara padaku, apalagi memanjakan ku.
Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah melepas tanggung jawabnya sebagai seorang suami, kami berbicara seperlunya saja, aku selalu di introgasinya, aku dari mana dan mengapa pulang terlambat, ia bertanya dengan nada yg keras, suamiku telah berubah.
Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah di tuduh nya berzina dengan mantan pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah menuduhku serendah itu, tapi aku selalu ingat, sebagaimana pun salahnya seorang suami, status suami tetap di atas para istri, itu yang aku pegang, aku hanya berdo’a agar suamiku sadar akan prilakunya. *******
2 Tahun berlalu, suamiku tak berubah juga, aku menangis tiap malam, lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru saja kenal, kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna, walaupun kondisinya tetap seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiapi segala yang ia perlukan. Penyakitku pun masih aku simpan dengan baik dan ia tak pernah bertanya obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan berakhir.
Bersyukurlah, aku punya penghasilan sendiri dari aktifitasku sebagai seorang guru gaji jadi aku tak perlu repot – repot meminta uang pada nya hanya
untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat semampuku.
Sungguh suami yang dulu aku puja, aku banggakan sekarang telah menjadi orang asing, setiap aku tanya ia selalu meyuruhku untuk berpikir sendiri. Tiba – tiba saja malam itu, setelah makan malam selesai, suamiku memanggilku.
“ya ada apa Yah !” sahutku dengan memanggil nama kesayangannya “Ayah”
“Lusa kita siap – siap ke Sabang ya !” Jawabnya tegas
“Ada apa ?” Mengapa ?” sahutku penuh dengan keheranan
Astaghfirullah. ..suami ku yang dulu lembut menjadi kasar, diya mebentakku,,tak ada lagi diskusi anatara kami.
Dia mengatakan ” Kau ikut saja jgn byk tanya !!! ”
Aku pun lalu mengemasi barang – barang yang akan dibawa ke Sabang sambil menangis,sedih karena suamiku yang tak ku kenal lagi.
2 Tahun pacaran, 5 tahun kami menikah dan sudah 2 tahun pula ia menjadi orang asing buat ku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami sekarang menjadi dingin, sangat dingin dari batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya aku berontak tapi aku tak bisa, suamiku tak suka dengan wanita yang kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang – barang, dia bilang perbuatan itu menunjukkan ketidakhormatan kedapanya. Aku hanya bisa bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini sendiri.
************
Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena semalaman aku tidak tidur, karena terus berpikir. Keluarga besar nya telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik – adiknya, aku tidak tahu ada acara apa ini.. Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah didalam kamar tua itu, ia pun keluar bergabung dengan keluarga besarnya.
Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya ke dlm lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua itu telah ada sebelum suamiku lahir. Tiba – tiba Tante Lia, tante yang sangat baik pada ku memanggil ku untuk segera berkumpul diruang tangah, aku pun ke ruang keluarga yang berada di tengah rumah besar itu, rumah zaman peninggalan belanda diaman langit - langit nya lebih dari 4 meter. aku duduk disamping suamiku, suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya pada nya, tiba – tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak atas semuanya membuka pembicaraan.
“Baiklah,karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara dengan kau Fisha ! ” Nenek nya bicara sangat tegas.. Dengan sorot mata yang tajam. ” Ada apa ya Nek ?” sahutku dengan penuh tanya.. Nenek pun menjawab ” Kau telah gabung dengan keluarga kami hampir 8 tahun, sampai saat ini kami tak melihat tanda – tanda kehamilan yang sempurna, sebab selama ini kau selalu keguguran !!’
Aku menangis, untuk inikah aku diundang ke mari, untuk dihina atau dipisahkan dengan suamiku.
“Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu, sebelum kau menikah dengannya, tapi Fikri anak yang keras kepala, tak mau di atur, dan akhirnya menikahlah ia dengaa kau.” Neneknya berbicara sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.
Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang kosong matanya. “Dan aku dengar dari ibu mertua mu kau pun sudah berkenalan dengannya” Neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.
Sedangkan suamikku hanya diam saja, tapi aku lihat air matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak punya keberanian.
Nenek nya masih saja berbicara panjang lebar dan yang terakhir dari pembicaraannya ialah dengan wajah yang sangat menantang ia berkata ” kau maunya gimana ? kau di madu atau diceraikan ?”
Masya Allah…… kuat kan hati ini, aku ingin jatuh pingsan, hati ini seakan remuk mendengar nya, hancur hati ku, mengapa keluarganya bersikap seperti ini terhadapku..
Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang tinggal di pulau kayu tersebut, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun belakangan ini.
“Fish, jawab !! ” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku untuk menjawab
Aku langsung memegang tangan suamiku, dengan tangan yang dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas……. ” Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku, tapi aku dapat
berdiskusi dengannya melalui bathiniah, untuk kebaikan dan masa depan keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru dirumah kami.”
Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cinta ku di bagi, pada saat
itu juga suami ku memandangku dengan tetesan air mata, tapi mata ku tak
sedikit pun menetes di hadapan mereka. Aku lalu bertanya kepada suami ku, “Ayah siapakah yang akan menjadi sahabatku dirumah kita nanti Yah ? ”
Suamiku menjawab ” Dia Desi ! ”
Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara ” Kapan pernikahan nya berlangsung ? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan ini Nek ?”
Ayah mertuaku menjawab “Pernikahannya 2 minggu lagi.”
” Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruh nya mengurus KK kami ke kelurahan besok” setelah berbicara seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar.
Tak tahan lagi, air mata ini akan turun, aku berjalan sangat cepat, aku buka pintu kamar, aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi,,sakit. ..diiringi akutnya penyakitku. Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini ?
Aku berjalan menuju ke meja rias, ku buka jilbabku, aku bercermin sudah tidak cantikkah aku ini, ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok, ku lihat wajahku,,ternyata aku memang
sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis, kepalaku sudah botak dibagian tengahnya.
Tiba – tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suami ku datang, ia berdiri dibelakangku, ,tak kuhapus air mata ini aku langsung memandangnya dari cermin meja rias itu.
Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan “terimah kasih ayah, kamu memberi sahabat kepada ku, jadi aku tak perlu sedih lagi saat ditinggal pergi kamu nanti ! iya kan ?”
Suami ku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum dan bertanya knp rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakai shampo, dalam hati ku mengapa ia sangat cuek ? ia sudah tak memanjakan ku lagi.. Lalu dia bilang bilang “sudah malam, kita istirahat
yuk ” !
“Aku sholat isya dulu baru aku tidur” jawab ku tenaang.
Dalam sholat, dalam tidur aku menangis, ku hitung waktu, kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahan suamiku. Aku tak tahu kalo Desi orang Sabang juga. Sudahlah ini mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan
aku, diamana rasa sayang dan cintanya itu.
************
Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.
Di laptop aku menulis saat – saat terakhirku melihat suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat suamiku yang tidur pulas, apa salahku sampai ia berlaku kejam kepada ku. Aku save di my document yang bertitle “Aku mencintaimu Suamiku ”
Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar, aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, mungkin aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat
lama,, lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap ?”
Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :
“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk ke dalam rumah ini, cucilah kaki nya sebagaimana kamu mencuci kaki ku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do’a di ubun - ubunya sebagaimana yang kamu lakukan pada ku dulu lalu setelah itu…..” tak
sanggup aku ingin meneruskan pembicaraan ini, aku ingin menangis meledak
Tiba – tiba suamiku menjawab “lalu apa Bunda ?”
Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk,aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar – binar…
“bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan ?” pinta ku tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.
Dia mengangguk dan berkata ” Baik bunda akan ayah ulangi, lalu apa bunda ?” sambil ia menghelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sedikit membungkuk karena diya sangat tinggi, aku hanya sedada nya saja.
Dia tersenyum, sambil berkata ” Kita liat saja nanti ya !” dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama” lalu ia mencium keningku, aku langsung memeluk nya erat dan berkata ” Ayah, apakah ini akan segera berakhir ? Ayah kemana saja ?
Mengapa ayah berubah ? Aku kangen sama ayah ? Aku kangen belaian kasih sayang ayah? Aku kangen dengan manjanya ayah ? Aku kesepian ayah ? Dan satu hal lagi yang harus ayah tau bahwa aku tidak pernah berzinah ! Dulu waktu awal kita pacaran,aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku
cari.” Bukan bearti aku pernah berzina ayah. Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata ” Aku minta maaf ayah telah membuatmu susah”
Saat itu juga, diangkatnya badanku,ia hanya menangis.
Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali. Tiba – tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan ku, dan ia bertanya ” bunda baik – baik saja kan” tanya nya dengan penuh khawatir.
“aku pun menjawab, bisa memeluk dan melihat kamu kembali seperti dulu itu sudah mebuatku baik Yah” aku tak bisa bicara sekarang. Karena dia akan menikah. Aku tak mau buat diya khawatir. Dia harus khusyu menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.
************
Setelah tiba dimasjid, ijab qabul pun dimulai. Aku duduk disebrang suamiku.
Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakn “Ayah Jangan” tapi aku ingat akan kondisi ku.
Jantung ini berdebar kencang, ketika mendengar ijab qabul tersebut. Begitu ijab qabul selesai, aku menarik napas panjang, Tante Lia, tante yang baik itu, memelukku. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini, ya,,aku kuat.
Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding di pelaminan. Orang – orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku sangat aneh, wajahku yang selalu tersenyum tapi hatiku menangis.
Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah begitu saja, tak mencuci kaki nya. Aku sangat heran dengan prilaku nya. Apa iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini ?
Sementara itu Desi sambut hangat di dalam keluarga ku
…
Sementara itu Desi sambut hangat di dalam keluarga suamiku,tak seperti aku yang di musuhinya.
Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa !! Suamiku akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tau apa yang mereka lakukan didalam.
1/3 malam, pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untukberwudhu, aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah, ku dekati lalu ku lihat…. Masya Allah, suamiku tak tidur
dengannya,ia tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus mukanya yang lelah, tiba – tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.
“kamu datang ke sini, aku pun tau ” ia langsung berkata seperti itu, aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail, ia mengatakan “maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita karena ego nya aku. Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang denagn mama,papa Dan juga adik – adikku”
Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah, apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, aku telah meresakan
kehadirannya saat ini. Tapi masih bisakah engaku ijinkan aku untuk mersakan kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini.
Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus ?”
Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.
Aku pun berkata “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi ?”
” Aku kangen sama kamu Bunda ” Aku tak mau menyakitimu lagi, kamu sudah terluka oleh sikapku yang egois” Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.
Lalu suamiku berkata, ” Bun, ayah minta maaf telah menelantarkan bunda… Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalo bunda tidak tulus mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu, seperti harta ayah, dan satu lagi ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana isinya klo bunda gk mw berbuat seperti itu, dan seperti itu di beri tanda kutip ( “seperti itu” ), ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung, dan ayah berpikir klo bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu
ayah, terus ayah dimarahi oleh keluar ayah karena ayah terlalu memanjakan bunda ”
Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan didirinya, hanya karena omongan keluarganya, yang tidak pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.
Menyentuh....untuk orang se sensi aku, cukup mengundang titik air mata.
Cerita ini adalah kisah nyata…dimana perjalanan hidup ini ditulis oleh seorang istri dalam sebuah laptopnya.
Bacalah, semoga kisah nyata ini menjadi pelajaran bagi kita semua.
Cinta itu butuh kesabaran…
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita ???
************
Hari itu,,,aku dengan nya berkomitmen untuk menjaga cinta kita..
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia…..
Pernikahan kami sederhana tapi sangat meriah…..
Ia menjadi pria yang sangat romantisan pada waktu itu.
Menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan
& mapan pula
Ketika kami pacaran dia sudah sukses dalam karir nya.
Kami berbulan madu di tanah suci,,itu janjinya ketika kami berpacaran
Setelah menikah aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci….
Aku sangat bahagia dengan nya,,diya sangat memanjakan aku…. Sangat terlihat rasa cinta dan sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang,kami pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Aku bahagia menikah dengannya.
************
5 Tahun sudah kami menikah, sangat tak terasa waktu berjalan, walaupun kami hanya berdua saja.
Karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil di tengah keharmonisan rumah tangga kami.
Karena dia anak lelaki satu – satunya dalam keluarga nya,,jadi aku harus berusaha untuk dapat meneruskan generasi nya…
Alhamdulillah suamiku mendukung ku…. Ia mengaggap Allah belum mempercayai kami untuk menjaga titipan NYA.
Tapi keluarga nya mulai resah,, Dari awal kami menikah ibu & adiknya tidak menyukaiku,, aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka,,tapi aku menutupi dari suami ku…..
didepan suami ku,,mereka sangat baik pada ku,,tapi dibelakang suami ku,,aku dihina – hina oleh mereka…
Pernah suatu ketika, 1 tahun usia pernikahan kami, suamiku mengalami kecelakaan,, , mobilnya hancur
Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yang hampir membuat ku menjadi seorang janda.
Ia dirawat dirumah sakit,,pada saat dia belum sadarkan diri,,aku selalu menemaninya siang & malam, kubacakan ayat – ayat suci Al – Qur’an,aku sibuk bolak – balik rumah sakit dan tempat aku melakukan aktivitas sosialku, aku sibuk mengurus suamiku yang sakit karean kecelakaan.
Ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah kami,,aku melihat didalam kamarnya ada ibu, adik – adiknya dan teman – teman suamiku, dan satu lagi aku melilhat seorang wanita yg sangat akrab dengan ibunya. Mereka tertawa menghibur suamiku.
Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis ketika melihat suami ku sudah sadar,,tapi aku tak boleh sedih di depannya.
Kubuka pintu yg tertutup rapat itu,sambil mengatakan “Assalammu’alaikum” mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka semua melihatku,,, suamiku menatapku penuh manja,,mungkin ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup. Tangannya melambai,,mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya yg erat. Setelah aku menghampirinya, kucium tangannya sambil berkata “Assalammu’alaikum” , ia pun menjawab salam ku dengan suaranya yg lirih tapi penuh dengan cinta. Aku pun senyum melihat wajahnya. Ibu nya lalu berbicara sama aku …
“Fis, kenalakan ini Desi teman Fikri”
Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah mencintainya, perempuan itu bernama Desi, dan diya sangat akrab dengan keluarga suamiku. Dan akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga. Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku bicara di dalam ruangan,,aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.
Aku sibuk membersihkan & mengobati luka – luka di kepala suamiku,,,baru sebentar aku membersihkan mukanya,,tiba – tiba adik ipar ku yg bernama Dian mengajakku keluar,ia minta ditemani ke kantin. Dan suamikupun mengijinkannya. Aku pun menemaninya.
Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata ” lebih baik kau pulang saja ” Ada kami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. ”
Aku pun tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan alasan abang harus banyak beristirahat, karena sikologisnya masih labil,, Aku berdebat dengannya mengapa aku tidak boleh pamitan pada suamiku, tapi tiba – tiba ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia mengatakan hal yg
sama, ia akan memberi alasan pada suamiku mengapa aku pulang tak pamitan pada nya,
toj suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya salah suamiku tetap saja membenarkannya, akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah sakit itu dengan linangan air mata. Sejak saat itu aku tidak pernah diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembali dari rumah sakit. Dan aku hanya
bisa menangis dlm kesendirianku. Menangis mengapa mereka sangat membenciku.
************
Hari itu, aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku takut kehilangannya, aku takut cintanya dibagi denagn yang lain. Pagi itu, pada saat aku membersihakn pekarang rumah kami, suamiku
memanggil ku ke taman belakang, ia baru aja selesai sarapan, ia mengajakku duduk di ayunan favorit
kami, sambil melihat ikan – ikan yang bertaburan di kolam air mancur itu.
Aku bertanya ” Ada apa kamu memanggil ku ?”
Ia berkata ” Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang
”
Aku menjawab ” Ia sayang aku tahu, aku sudah mengemasi barang – barang kamu di travel bag dan kamu sudah pegang tiket bukan ?”
“Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku disana, aku juga sdh lama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita menikah dan aku kan pulang dengan mama ku ” Jawab nya tegas
“Mengapa baru bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu disana ?” tanya ku balik kepada nya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit rasa kecewa karena ia baru memberitahu rencana kepulanggannya itu, padahal aku bersusah payah mencarikan tiket pesawat untuknya.
” Mama minta aku yang menemani nya saat pulang nanti ” jawab nya tegas
” Sekarang aku ingin seharian dengan kamu, karena nanti kita 3 minggu tidak bertemu, ya kan ?” lanjut nya lagi sambil memeluk ku dan mencium keningku.
Hatiku sedih, dengan keputusannya, tapi tak boleh aku tunjukkan pada nya.
Bahagianya aku, dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa sayang & cintanya.
Walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama suamiku, tapi karena keluarga nya tidak menyukaiku hanya karena mereka cemburu pada ku karena suamiku sangat sayang pada ku, aku memutuskan agar ia saja yg pergi, dan kami juga harus berhemat dalam pengeluaran anggaran rumah tangga kami. Karena ini acara sakral bagi keluarganya. Jadi seluruh keluarga nya harus komplit, aku pun tak diperdulikan oleh keluarganya harus datang atau tidak, tidak hadir justru membuat mereka sangat senang, aku pun tak mau membuat riuh keluarga ini.
Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan keperluannya yang akan dibawa ke Sabang, ia menatapku dan menghapus airmata yang jatuh dipipiku lalu aku peluk erat dirinya, hati ini bergumam seakan terjadi sesuatu,,tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya bisa menangis karena akan ditinggal pergi olehnya.
Aku tidak pernah di tinggal pergi selama ini, karena kami selalu bersama - sama kemana pun ia pergi.
Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian tidak punya teman, hanya pembantu saja teman ngobrolku.
Hati ini sedih akan di tinggal pergi oleh nya.
Sampai keesokan hari nya, aku menangis..menangisi kepergiannya. Aku tak tahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti
akan selalu menelpon ku.
************
Berjauhan dengan suamiku, sangat tidak nyaman, aku merasa sendiri. Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadi aku tak terlalu kesepian di tinggal pergi ke Sabang. Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami buruk,saat ia di sana aku pun jatuh sakit…rahimku sakit sekali seperti dililit oleh tali,,,tak tahan aku menahan rasa sakit dirahimku ini,sampai – sampai aku mengalami pendarahan,, aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki - lakiku yang kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena kanker mulut rahim stadium 3…. Aku menangis,,apa yang bisa aku banggakan lagi,,mertuaku akan semakin menghinaku,, ,suami ku yang malang,,yang berharap akan punya keturunan dari rahimku… Aku tak bisa memberikannya keturunan. Dan aku hanya memeluk adikku.
Aku kangen pada suamiku, aku menunggu ia pulang,,kapan ia pulang, aku tak tahu..
Sementara suamiku disana,,aku tidak tahu mengapa ia selalu marah – marah
jika menelponku,, bagaimana aku akan cerita kondisiku jika ia selalu marah - marah terhadapku,,
Lebih baik aku tutupi dulu,,dan aku juga tak mau membuatnya khawatir selama ia berada di Sabang. Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan cerita pada nya. Setiap hari aku menanti suami ku pulang, hari demi hari aku hitung….
Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku sedang melihat foto - foto kami, ponselku berbunyi, menandakan ada sms yang masuk.
Ku buka di inbox ponselku, ternayta dari suamiku yang sms, ia menulis “aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulang nya satu hari lagi, aku aku kabarin lagi”.
Hanya itu saja yang diinfokannya, aku ingin marah, tapi aku pendam saja ego yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba,,aku menantinya di rumah. Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan memakai parfum kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan aku akan menyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir – akhir ini.
Bel pun berbunyi, kubuka kan pintu untuknya ia pun mengucap salam, sebelum masuk aku pegang tangannya ke depan teras, ia tetap berdiri, aku membungkuk untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan ku cuci kedua kakinya, aku tak mau ada syaithan yang masuk ke dalam rumah kami, setelah itu aku pun berdiri langsung mencium tangannya tapi apa reaksi nya …
Masya Allah ia tidak mencium keningku, ia langsung naik keatas, ia langsung mandi dan tidur,tanpa bertanya kabarku..
Aku hanya berpikiran, mungkin dia capek. Aku pun segera merapikan bawaan nya sampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam, mengingatkan aku pada tempat mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta. Biasa nya kami selalu berjama’ah, tapi karena melihat nya tidur sangat pulas, aku tak tega membangun kannya, aku helus mukanya, aku cium kening nya, lalu aku sholat tahajud 8 rakaat plus witir 3 raka’at.
************
Aku mendengar suara mobinya, aku terbangun lalu aku liat dia dari balkon kamar kami dia bersiap – siap untuk pergi, aku memanggil nya tapi ia tak mendengar, lalu aku langsung ambil jilbabku, aku lari dari atas ke bawah tanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku, aku mengejarnya tapi ia
begitu cepat pergi,,ada apa dengan suamiku…mengapa ia sangat aneh terhadapku ?
Aku tidak bisa diam begitu saja firasatku ada sesuatu. Saat itu juga aku langsung menelpon kerumah mertuaku, kebetulan Dian yang angkat telpon nya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang terjadi dengan suamiku. Dengan enteng ia menjawab “Loe pikir aja sendiri!!!” telpon pun langsung terputus.
Ada apa ini ? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa suamiku berubah setelah ia pulang dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak mau berbicara padaku, apalagi memanjakan ku.
Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah melepas tanggung jawabnya sebagai seorang suami, kami berbicara seperlunya saja, aku selalu di introgasinya, aku dari mana dan mengapa pulang terlambat, ia bertanya dengan nada yg keras, suamiku telah berubah.
Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah di tuduh nya berzina dengan mantan pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah menuduhku serendah itu, tapi aku selalu ingat, sebagaimana pun salahnya seorang suami, status suami tetap di atas para istri, itu yang aku pegang, aku hanya berdo’a agar suamiku sadar akan prilakunya. *******
2 Tahun berlalu, suamiku tak berubah juga, aku menangis tiap malam, lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru saja kenal, kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna, walaupun kondisinya tetap seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiapi segala yang ia perlukan. Penyakitku pun masih aku simpan dengan baik dan ia tak pernah bertanya obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan berakhir.
Bersyukurlah, aku punya penghasilan sendiri dari aktifitasku sebagai seorang guru gaji jadi aku tak perlu repot – repot meminta uang pada nya hanya
untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat semampuku.
Sungguh suami yang dulu aku puja, aku banggakan sekarang telah menjadi orang asing, setiap aku tanya ia selalu meyuruhku untuk berpikir sendiri. Tiba – tiba saja malam itu, setelah makan malam selesai, suamiku memanggilku.
“ya ada apa Yah !” sahutku dengan memanggil nama kesayangannya “Ayah”
“Lusa kita siap – siap ke Sabang ya !” Jawabnya tegas
“Ada apa ?” Mengapa ?” sahutku penuh dengan keheranan
Astaghfirullah. ..suami ku yang dulu lembut menjadi kasar, diya mebentakku,,tak ada lagi diskusi anatara kami.
Dia mengatakan ” Kau ikut saja jgn byk tanya !!! ”
Aku pun lalu mengemasi barang – barang yang akan dibawa ke Sabang sambil menangis,sedih karena suamiku yang tak ku kenal lagi.
2 Tahun pacaran, 5 tahun kami menikah dan sudah 2 tahun pula ia menjadi orang asing buat ku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami sekarang menjadi dingin, sangat dingin dari batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya aku berontak tapi aku tak bisa, suamiku tak suka dengan wanita yang kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang – barang, dia bilang perbuatan itu menunjukkan ketidakhormatan kedapanya. Aku hanya bisa bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini sendiri.
************
Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena semalaman aku tidak tidur, karena terus berpikir. Keluarga besar nya telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik – adiknya, aku tidak tahu ada acara apa ini.. Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah didalam kamar tua itu, ia pun keluar bergabung dengan keluarga besarnya.
Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya ke dlm lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua itu telah ada sebelum suamiku lahir. Tiba – tiba Tante Lia, tante yang sangat baik pada ku memanggil ku untuk segera berkumpul diruang tangah, aku pun ke ruang keluarga yang berada di tengah rumah besar itu, rumah zaman peninggalan belanda diaman langit - langit nya lebih dari 4 meter. aku duduk disamping suamiku, suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya pada nya, tiba – tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak atas semuanya membuka pembicaraan.
“Baiklah,karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara dengan kau Fisha ! ” Nenek nya bicara sangat tegas.. Dengan sorot mata yang tajam. ” Ada apa ya Nek ?” sahutku dengan penuh tanya.. Nenek pun menjawab ” Kau telah gabung dengan keluarga kami hampir 8 tahun, sampai saat ini kami tak melihat tanda – tanda kehamilan yang sempurna, sebab selama ini kau selalu keguguran !!’
Aku menangis, untuk inikah aku diundang ke mari, untuk dihina atau dipisahkan dengan suamiku.
“Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu, sebelum kau menikah dengannya, tapi Fikri anak yang keras kepala, tak mau di atur, dan akhirnya menikahlah ia dengaa kau.” Neneknya berbicara sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.
Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang kosong matanya. “Dan aku dengar dari ibu mertua mu kau pun sudah berkenalan dengannya” Neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.
Sedangkan suamikku hanya diam saja, tapi aku lihat air matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak punya keberanian.
Nenek nya masih saja berbicara panjang lebar dan yang terakhir dari pembicaraannya ialah dengan wajah yang sangat menantang ia berkata ” kau maunya gimana ? kau di madu atau diceraikan ?”
Masya Allah…… kuat kan hati ini, aku ingin jatuh pingsan, hati ini seakan remuk mendengar nya, hancur hati ku, mengapa keluarganya bersikap seperti ini terhadapku..
Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang tinggal di pulau kayu tersebut, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun belakangan ini.
“Fish, jawab !! ” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku untuk menjawab
Aku langsung memegang tangan suamiku, dengan tangan yang dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas……. ” Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku, tapi aku dapat
berdiskusi dengannya melalui bathiniah, untuk kebaikan dan masa depan keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru dirumah kami.”
Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cinta ku di bagi, pada saat
itu juga suami ku memandangku dengan tetesan air mata, tapi mata ku tak
sedikit pun menetes di hadapan mereka. Aku lalu bertanya kepada suami ku, “Ayah siapakah yang akan menjadi sahabatku dirumah kita nanti Yah ? ”
Suamiku menjawab ” Dia Desi ! ”
Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara ” Kapan pernikahan nya berlangsung ? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan ini Nek ?”
Ayah mertuaku menjawab “Pernikahannya 2 minggu lagi.”
” Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruh nya mengurus KK kami ke kelurahan besok” setelah berbicara seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar.
Tak tahan lagi, air mata ini akan turun, aku berjalan sangat cepat, aku buka pintu kamar, aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi,,sakit. ..diiringi akutnya penyakitku. Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini ?
Aku berjalan menuju ke meja rias, ku buka jilbabku, aku bercermin sudah tidak cantikkah aku ini, ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok, ku lihat wajahku,,ternyata aku memang
sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis, kepalaku sudah botak dibagian tengahnya.
Tiba – tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suami ku datang, ia berdiri dibelakangku, ,tak kuhapus air mata ini aku langsung memandangnya dari cermin meja rias itu.
Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan “terimah kasih ayah, kamu memberi sahabat kepada ku, jadi aku tak perlu sedih lagi saat ditinggal pergi kamu nanti ! iya kan ?”
Suami ku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum dan bertanya knp rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakai shampo, dalam hati ku mengapa ia sangat cuek ? ia sudah tak memanjakan ku lagi.. Lalu dia bilang bilang “sudah malam, kita istirahat
yuk ” !
“Aku sholat isya dulu baru aku tidur” jawab ku tenaang.
Dalam sholat, dalam tidur aku menangis, ku hitung waktu, kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahan suamiku. Aku tak tahu kalo Desi orang Sabang juga. Sudahlah ini mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan
aku, diamana rasa sayang dan cintanya itu.
************
Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.
Di laptop aku menulis saat – saat terakhirku melihat suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat suamiku yang tidur pulas, apa salahku sampai ia berlaku kejam kepada ku. Aku save di my document yang bertitle “Aku mencintaimu Suamiku ”
Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar, aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, mungkin aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat
lama,, lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap ?”
Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :
“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk ke dalam rumah ini, cucilah kaki nya sebagaimana kamu mencuci kaki ku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do’a di ubun - ubunya sebagaimana yang kamu lakukan pada ku dulu lalu setelah itu…..” tak
sanggup aku ingin meneruskan pembicaraan ini, aku ingin menangis meledak
Tiba – tiba suamiku menjawab “lalu apa Bunda ?”
Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk,aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar – binar…
“bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan ?” pinta ku tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.
Dia mengangguk dan berkata ” Baik bunda akan ayah ulangi, lalu apa bunda ?” sambil ia menghelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sedikit membungkuk karena diya sangat tinggi, aku hanya sedada nya saja.
Dia tersenyum, sambil berkata ” Kita liat saja nanti ya !” dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama” lalu ia mencium keningku, aku langsung memeluk nya erat dan berkata ” Ayah, apakah ini akan segera berakhir ? Ayah kemana saja ?
Mengapa ayah berubah ? Aku kangen sama ayah ? Aku kangen belaian kasih sayang ayah? Aku kangen dengan manjanya ayah ? Aku kesepian ayah ? Dan satu hal lagi yang harus ayah tau bahwa aku tidak pernah berzinah ! Dulu waktu awal kita pacaran,aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku
cari.” Bukan bearti aku pernah berzina ayah. Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata ” Aku minta maaf ayah telah membuatmu susah”
Saat itu juga, diangkatnya badanku,ia hanya menangis.
Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali. Tiba – tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan ku, dan ia bertanya ” bunda baik – baik saja kan” tanya nya dengan penuh khawatir.
“aku pun menjawab, bisa memeluk dan melihat kamu kembali seperti dulu itu sudah mebuatku baik Yah” aku tak bisa bicara sekarang. Karena dia akan menikah. Aku tak mau buat diya khawatir. Dia harus khusyu menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.
************
Setelah tiba dimasjid, ijab qabul pun dimulai. Aku duduk disebrang suamiku.
Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakn “Ayah Jangan” tapi aku ingat akan kondisi ku.
Jantung ini berdebar kencang, ketika mendengar ijab qabul tersebut. Begitu ijab qabul selesai, aku menarik napas panjang, Tante Lia, tante yang baik itu, memelukku. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini, ya,,aku kuat.
Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding di pelaminan. Orang – orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku sangat aneh, wajahku yang selalu tersenyum tapi hatiku menangis.
Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah begitu saja, tak mencuci kaki nya. Aku sangat heran dengan prilaku nya. Apa iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini ?
Sementara itu Desi sambut hangat di dalam keluarga ku
…
Sementara itu Desi sambut hangat di dalam keluarga suamiku,tak seperti aku yang di musuhinya.
Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa !! Suamiku akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tau apa yang mereka lakukan didalam.
1/3 malam, pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untukberwudhu, aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah, ku dekati lalu ku lihat…. Masya Allah, suamiku tak tidur
dengannya,ia tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus mukanya yang lelah, tiba – tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.
“kamu datang ke sini, aku pun tau ” ia langsung berkata seperti itu, aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail, ia mengatakan “maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita karena ego nya aku. Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang denagn mama,papa Dan juga adik – adikku”
Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah, apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, aku telah meresakan
kehadirannya saat ini. Tapi masih bisakah engaku ijinkan aku untuk mersakan kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini.
Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus ?”
Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.
Aku pun berkata “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi ?”
” Aku kangen sama kamu Bunda ” Aku tak mau menyakitimu lagi, kamu sudah terluka oleh sikapku yang egois” Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.
Lalu suamiku berkata, ” Bun, ayah minta maaf telah menelantarkan bunda… Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalo bunda tidak tulus mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu, seperti harta ayah, dan satu lagi ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana isinya klo bunda gk mw berbuat seperti itu, dan seperti itu di beri tanda kutip ( “seperti itu” ), ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung, dan ayah berpikir klo bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu
ayah, terus ayah dimarahi oleh keluar ayah karena ayah terlalu memanjakan bunda ”
Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan didirinya, hanya karena omongan keluarganya, yang tidak pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.
Aku hanya menjawab “Aku sudah ceritakan itu kan Yah, aku tidak pernah berzinah, dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku hanya mengejar hartamu, mengapa kamu, banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu Yah. Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karena menderita mencintaimu.
Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena sahabatku sendirian di kamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluaraganya juga. Karna aku tak mau mati dalam hati yang penuh denagn rasa benci.
************
Keesokan harinya….. …..
Katika aku ingin bangun untuk mengambil wudhu, kepalaku pusing, rahimku sakit sekali..aku pendarahan.. suamiku kaget…
Suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.
Aku pun dilarikan ke rumah sakit….
Jauh sekali aku mendengar suara zikir suamiku….
Aku merasakan tanganku basah…
Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan rasa kekhawatiran.
Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan ” Bunda,,Ayah minta maaf ,,,,!!”
Berapa kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hati ku, apa ia tahu apa yang terjadi padaku.
Aku berkata dengan suara yang lirih ” Yah….Bunda ingin pulang,,bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya Yah….”
“Ayah jangan berubah lagi ya !!! Janji ya Yah… !!! Bunda sayang banget sama Ayah ”
Tiba – tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakit nya semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi, aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku, kulihat wajahnya yang tampan, linangan air matanya.
Sebelum mata ini tertutup ku lafazkan kalimat syahadat dan ditutup denagn kalimat tahlil.
\\\\\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\
\\\\\\\\\ \\\\\\\\\
\\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\
\\\\\\\\\
Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku
Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka,,
Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran samapai kami menikah.
Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafas ku.
Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu, ketahuilah Ma, dari dulu aku selalu berdo’a agar Mama merestui hubungan kami. Mengapa engkau fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau punya bukti nya Ma. Mengapa engkau sangat cemburu padaku Ma ? Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku. Dengan Desi kau sangat baik tetapi dengan ku, menantumu kau bersikap sebaliknya.”
************ ********* *********
Setelah ku buka laptop,ku baca curhatan istriku
Ayah,,mengapa keluargamu sangat membenciku
Aku dihina oleh mereka ayah.
Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu ?
Pernah suatu ketika, aku bertemu Dian di jalan, aku menegornya karena dia adik iparku tapi aku disambut denagn wajah ketidak sukaannya. Sangat terlihat Ayah.
Tapi ketika engaku bersamaku, Dian sangat baik, sangat manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku. Mengapa seperti itu ayah.
Aku tak bisa berbicara ttg ini padamu, karen aku tahu kamu pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah.
Aku diusir dari rumah sakit.
Aku tak boleh merawat suamiku.
Aku cemburu paad Desi yang sangat akrab dengan mertuaku
Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku
Aku sangat marah….
Jika aku membicarakn hal ini pada suamiku, ia akan pasti membela Desi dan ibunya.
Aku tak mau sakit hati lagi.
Ya Allah kuatkan aku,,maafkan aku
Engkau Maha Adil.
Berilah keadilan ini padaku Ya Allah
Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku.
Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja - manja lagi padamu.
Aku kuat ayah dalam kesakitan ini.
Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku.
Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah.
Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu
Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui
Tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku
Aku harus sadar diri
Ayah,,sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu
Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku ?
Ayah aku masih tak rela
Tapi aku harus ikhlas menerimanya
Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya
Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku
Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir
Sebelum ajal ini menjemputku
Ayah…aku kangen ayah
Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu Bun
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi ke Pulau Kayu ini
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.
Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur.
Bunda akan selalu hidup dihati ayah.
Bunda… Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah…
Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutku tak pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya.
Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku tak perduli, dalam kesendirianmu. …
Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin ayah masih bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus.
Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..
Bunda,,kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam keegoanku..
Bunda maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat ditidurmu yang panjang.
Maafkan aku , tak bisa bersikap adil dan membahagiakan mu, aku selalu mengiyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka. Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja.
Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana ?
Apakah Bunda tetap menanti ayah disana ? Tetap setia dialam sana ?
Tunggulah Ayah disana Bunda……
Bisakan ? Seperti Bunda menunggu ayah di sini…… Aku mohon…..
Ayah Sayang Bunda….
************ ********* *********
sekian
sumber: kaskus.us
Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena sahabatku sendirian di kamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluaraganya juga. Karna aku tak mau mati dalam hati yang penuh denagn rasa benci.
************
Keesokan harinya….. …..
Katika aku ingin bangun untuk mengambil wudhu, kepalaku pusing, rahimku sakit sekali..aku pendarahan.. suamiku kaget…
Suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.
Aku pun dilarikan ke rumah sakit….
Jauh sekali aku mendengar suara zikir suamiku….
Aku merasakan tanganku basah…
Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan rasa kekhawatiran.
Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan ” Bunda,,Ayah minta maaf ,,,,!!”
Berapa kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hati ku, apa ia tahu apa yang terjadi padaku.
Aku berkata dengan suara yang lirih ” Yah….Bunda ingin pulang,,bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya Yah….”
“Ayah jangan berubah lagi ya !!! Janji ya Yah… !!! Bunda sayang banget sama Ayah ”
Tiba – tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakit nya semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi, aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku, kulihat wajahnya yang tampan, linangan air matanya.
Sebelum mata ini tertutup ku lafazkan kalimat syahadat dan ditutup denagn kalimat tahlil.
\\\\\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\
\\\\\\\\\ \\\\\\\\\
\\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\ \\\\\\\\\
\\\\\\\\\
Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku
Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka,,
Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran samapai kami menikah.
Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafas ku.
Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu, ketahuilah Ma, dari dulu aku selalu berdo’a agar Mama merestui hubungan kami. Mengapa engkau fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau punya bukti nya Ma. Mengapa engkau sangat cemburu padaku Ma ? Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku. Dengan Desi kau sangat baik tetapi dengan ku, menantumu kau bersikap sebaliknya.”
************ ********* *********
Setelah ku buka laptop,ku baca curhatan istriku
Ayah,,mengapa keluargamu sangat membenciku
Aku dihina oleh mereka ayah.
Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu ?
Pernah suatu ketika, aku bertemu Dian di jalan, aku menegornya karena dia adik iparku tapi aku disambut denagn wajah ketidak sukaannya. Sangat terlihat Ayah.
Tapi ketika engaku bersamaku, Dian sangat baik, sangat manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku. Mengapa seperti itu ayah.
Aku tak bisa berbicara ttg ini padamu, karen aku tahu kamu pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah.
Aku diusir dari rumah sakit.
Aku tak boleh merawat suamiku.
Aku cemburu paad Desi yang sangat akrab dengan mertuaku
Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku
Aku sangat marah….
Jika aku membicarakn hal ini pada suamiku, ia akan pasti membela Desi dan ibunya.
Aku tak mau sakit hati lagi.
Ya Allah kuatkan aku,,maafkan aku
Engkau Maha Adil.
Berilah keadilan ini padaku Ya Allah
Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku.
Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja - manja lagi padamu.
Aku kuat ayah dalam kesakitan ini.
Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku.
Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah.
Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu
Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui
Tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku
Aku harus sadar diri
Ayah,,sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu
Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku ?
Ayah aku masih tak rela
Tapi aku harus ikhlas menerimanya
Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya
Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku
Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir
Sebelum ajal ini menjemputku
Ayah…aku kangen ayah
Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu Bun
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi ke Pulau Kayu ini
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.
Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur.
Bunda akan selalu hidup dihati ayah.
Bunda… Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah…
Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutku tak pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya.
Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku tak perduli, dalam kesendirianmu. …
Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin ayah masih bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus.
Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..
Bunda,,kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam keegoanku..
Bunda maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat ditidurmu yang panjang.
Maafkan aku , tak bisa bersikap adil dan membahagiakan mu, aku selalu mengiyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka. Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja.
Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana ?
Apakah Bunda tetap menanti ayah disana ? Tetap setia dialam sana ?
Tunggulah Ayah disana Bunda……
Bisakan ? Seperti Bunda menunggu ayah di sini…… Aku mohon…..
Ayah Sayang Bunda….
************ ********* *********
sekian
sumber: kaskus.us
Menyentuh....untuk orang se sensi aku, cukup mengundang titik air mata.
Sapardi Djoko Damono, Jangan Ceritakan, 1971
bibir-bibir bunga yang pecah pecah. Mengunyah matahari. Jangan ceritakan padaku tentang dingin. Yang melengking malam-malam – lalu mengembun.
Minggu, 11 September 2011
Voice / Voice of The Death (2009)
Eps: 11
Cast:
Cast:
Eita as Kaji Daiki
Ikuta Toma as Ishimatsu Ryosuke
Ishihara Satomi as Kuboaki Kanako
Endo Yuya as Kirihata Teppei
Sato Tomohito as Hanei Akira Tiap kematian punya ceritanya sendiri yang terkadang tidak bisa dipahami oleh orang-orang di sekitarnya dan meninggalkan tanda tanya besar bagi keluarga yang ditinggalkan. Nah, tugas para dokter forensiklah yang harus mendengar Voice of the death tersebut.
Masing-masing episode beda kasus. Inti ceritanya adalah bagaimana 5 orang dokter trainee ini mengungkap pesan terakhir si mayat sebelum meninggal. Huuuu, dan di setiap ending cerita selalu menyentuh (sampai mewek bahkan). Bagus. Bagus banget.
Dapat dorama ini dari temanku secara tidak sengaja. Dia bilang ceritanya membosankan dan standar. Tapi tetep juga kuminta. Ngga peduli ceritanya standar atau gimanapun, yang penting kan dorama ini masuk dalam list pencarianku. Hehe…
Tapi setelah nonton….
Episode 2, 3,4 nangis (entah memang sedih atau akunya yang sensi). Ceritanya sama sekali ngga standar menurutku. Bagus. Dan menyentuh. Dan menyenangkan :D
TAPIIIII (numpang curcol bentar). Temenku kan bilang ceritanya membosankan makanya dia donlotnya ngga lengkap gitu. Untung episode 10 nya ada. Penting itu. Sayang sekali episode 4 hanya beberapa menit. Padahal baru di awal udah sukses bikin meneteskan air mata. Air mata semakin menetes saat tiba-tiba filmnya berhenti. Haha… *canda.Cumatereakngamukdoangkok
Yang jadi pemeran Aki waktu kecil. Aihhh, sempat tertipu. Udah girang ternyata salah. Kirain Kawashima Umika, ternyata bukan. Mirip sih.
Si Eita agak lebay deh kalau lagi mikir, ampe bercahaya gitu. Tapi sifatnya yang selalu bertanya “doushite? doushite? doushite?” Untuk hal-hal kecil benar-benar menarik. Sifatnya yang kritis itu mencerminkan kalau dia cerdas.
Gokusen Season 1 (2002)
12 episode+ SP (aku ga punya SP nya T_T)
Cast:
Cast:
Nakama Yukie as Yamaguchi Kumiko (Math Teacher/Class 3D adviser)
Matsumoto Jun as Sawada Shin
Shun Oguri as Haruhiko Uchiyama
Hiroki Narimiya as Takeshi Noda
Yuma Ishigaki as Youichi Minami
Waki Tomohiro as Kumai Teruo
Shun Oguri as Haruhiko Uchiyama
Hiroki Narimiya as Takeshi Noda
Yuma Ishigaki as Youichi Minami
Waki Tomohiro as Kumai Teruo
Sebagai salah satu siswa 3-D ada Kenichi Matsuyama juga. Tapi jaman segitu mah dia belum jadi apa-apa. Ngga taunya sekarang…huh… (nada sirik)
Menceritakan tentang seorang guru yang sebenarnya adalah keturunan Yakuza. Tapi demi menjadi seorang pengajar yang memang sudah menjadi cita-citanya sejak dulu, dia menyembunyikan identitasnya sebagai pewaris keluarga Yakuza. Problem di setiap episodenya akan berbeda-beda. Inti ceritanya adalah bagaimana si Yamaguchi sensei ini menyisipkan nilai-nilai moral dalam menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut siswa binaannya. Siswa binaannya adalah kelas 3-D. Kelas yang berisi anak-anak "buangan". Nakal, ganas, buas, malas. Begitu kira-kira.
Yamaguchi ini punya sifat yang periang, konyol, dan terkadang kekanak-kanakan. Sifat-sifat seperti itulah yang menjadi sisipan humor di dorama ini.
Thanks to this dorama. Berkat dorama ini hatiku totally back to Japan. Udah ngga kecanthol Korea lagi. Dan sepenuhnya benar-benar sudah kembali. Hehe…Arashi Arashi for dream. *abaikan
Aku mau nonton Season 3!!! Season 2 nya ngga usah ngga papa. Haha…. Alasannya? Mau liat acting Miura Haruma dong. Apalagi?
Review lengkapnya liat sendiri di DramaWiki atau Wikipedia aja ya. Hehe…aku disini nyeritain dari sudut pandangku saja.
Ehm….oke…
Mulai dari Cast, Sebagai main cast, si Yamaguchi sensei lumayan lah (ngga terlalu memperhatikan soalnya). Ga kebayang aja kalau bener-bener ada guru sekukuh sekaligus sekonyol dia. Haha… Paling suka sama gayanya waktu bilang Fight oh, oh! Jadi kebawa di dunia nyata nih.
Cast selanjutnya, 5 orang siswa kelas 3-D.
1. Sun Oguri . Jauh lebih suka disini daripada dia di Hanakimi. Kalau di Hanakimi dia kalau senyum agak menyeramkan. (itu kenyataan. Dia lebih baik mingkem). Apalagi model perannya yang sok yes gitu. APALAGI ada Nakatsu yang auranya jauh lebih menarik perhatian. Hehe…gomen…
2. Yuma. Haha, kesan dia sebagai leader Dorm 1 di Hanakimi tetap tak terkalahkan. “Beibehhhh!!!!”. Rada kaget aja liat dia muncul dengan rambut gondrongnya.
3. Waki. Pertama ketemu dia di Maou. Ngga terlalu memperhatikan. Haha
4. Narimiya Hiroki. :D :D :D Hehe….Nonton gokusen ni cukup menjadi penstabil setelah nonton Yankee kun to Megane Chan. Setelah melihat sosok kerennya Hiroki d Bloody Monday, terus habis gitu nonton Yankee kun bener-bener berasa dibanting (lebay). Tapi di gokusen ini lumayan lah untuk mengembalikan kesan imutnya (ya iyalah, dia umur berapa coba pas disini.)
5. Shiiiiinnnn! Hehe
Oke, karena kau sudah berhasil mengembalikan hatiku ke Jepang, maka, kekejamanmu karena sudah menyuruh Toma keluar tengah malam dengan paksa kumaafkan (kejadian lebih detailnya mungkin hanya Toma ers yang tau). Hehe….
Arashi Arashi for dream…. *abaikan. Mmmm, Matsumoto Jun. Ini pertama kalinya aku menonton doramanya Jun.
Sempat tercengang waktu di ending episode 6 aku seperti melihat sekilas wajah Ichikawa Yui. Dan setelah menonton episode 7 ternyata memang dia (Ahhh, masih ngga yakin dia mantannya Toma). No problem, selama disini dia jadi sisternya Shin semuanya Fine.
Di dorama ini nanti masing-masing siswa (5 diatas tadi) akan dapat special episode tentang dirinya. Masing-masing akan punya kasusnya sendiri. Episode 1, 5 & 11 Kuma (banyak ya?), 2 Minami, 3 Uchi, 4 Noda, Dan 7 adalah episode favorit :) Ne~?
Sabtu, 10 September 2011
DUKUN (2U Akun)
Dukun :)
Dukun @Ragunan
Dukun bersama Pak Achwin (Akpem semester ganjil)
Apa-apaan ini? -_-! termasuk gambar yang tabu. Ini bukan saatnya belajar, kawaannn!! ;D
Dukun bersama Pak Mansyur (Pajak semester genap)
Dukun bersama Pak Rosul (Keuangan Publik semester genap).
Semua sudah saya miliki, Pak :)
Dukun bersama Pak Imam (Makro semester ganjil).
Paling suka dosen dengan cara ngajar model begini. hehe...
I love makro!!!!
Kelompok satu @Ragunan....
Hei, lagunya itu Garuda di Dadaku, bukan SMASH!
Dukun bersama Pak Tamrin (Pajak semester ganjil).
Jadi inget Deasy ;D
*Komen ya Des kalau baca
Dukun bersama Pak Wawan (Inter semester ganjil)
Pak, Trio macannya sudah bersiap-siap tapi kok ngga ditunjuk? :D
Setengah kecewa setengah bahagia.
Dukun bersama Pak Ramli (Cost semester ganjil & ManKeu semester genap)
Hoho, kenapa bapak meninggalkan kami sebelum mengoreksi UTS semester ganjil?!?!?!?!?!?
Dukun @Ragunan
Dukun punya SMASH :D
*bukan aku lho yang ngasih nama
Masih banyak foto yang ingin di aplot. Dan masih banyak hal yang ingin dilakukan bersama mereka.
Hehe....
DUKUN!!!!! BANZAIIII!!!!
Dukun @Ragunan
Dukun bersama Pak Achwin (Akpem semester ganjil)
Apa-apaan ini? -_-! termasuk gambar yang tabu. Ini bukan saatnya belajar, kawaannn!! ;D
Dukun bersama Pak Mansyur (Pajak semester genap)
Ehehe, padahal saya sudah katam masalah perparkiran jalan umum lho Pak....
Dukun bersama Pak Isnanto (Lab semester genap). Tugas liburanku memenuhi syarat ngga ya? 1000 lebihnya cuma dikit. Main pas aja. hehe...
Dukun bersama Pak Mulia Ardi (Akuntansi Pajak semester genap). Jadi pengen wisata kuliner bersama *Inget Bondan Winarno
Semua sudah saya miliki, Pak :)
Dukun bersama Pak Imam (Makro semester ganjil).
Paling suka dosen dengan cara ngajar model begini. hehe...
I love makro!!!!
Kelompok satu @Ragunan....
Hei, lagunya itu Garuda di Dadaku, bukan SMASH!
Dukun bersama Pak Tamrin (Pajak semester ganjil).
Jadi inget Deasy ;D
*Komen ya Des kalau baca
Dukun bersama Pak Wawan (Inter semester ganjil)
Pak, Trio macannya sudah bersiap-siap tapi kok ngga ditunjuk? :D
Setengah kecewa setengah bahagia.
Dukun bersama Pak Ramli (Cost semester ganjil & ManKeu semester genap)
Hoho, kenapa bapak meninggalkan kami sebelum mengoreksi UTS semester ganjil?!?!?!?!?!?
Dukun @Ragunan
Dukun punya SMASH :D
*bukan aku lho yang ngasih nama
Dukun bersama Pak Bendo (ManKeu semester genap). hehe, butuh hampir satu menit untuk bisa menemukan mana dosennya. *sekilas teringat tragedi cincin. Haha....kebodohan
Hehe....
DUKUN!!!!! BANZAIIII!!!!
Kamis, 08 September 2011
Wedding Dress (2009)
Cast:
Song Yoon Ah As Mom (Seo Go eun)
Kim Hyang Gi As Daughter (Jang So Ra)
Kim Hyang Gi As Daughter (Jang So Ra)
T_T
Baru kali ini nonton film bukan sekedar banjir air mata tapi bener-bener ampe bersuara. Sampe panik aku nutupin mulut sama hidung biar isakanku ngga kedengeran. Tapi sepertinya tak berguna. Haha…. Akhirnya yasudah lah, sekalian aja ku kerasin suara nangisku. Habisnya nyesek banget kalau ditahan.
Film ini sudah berminggu-minggu mengendap di laptopku. Entah kenapa aku belum tertarik untuk membukanya. Nah, tadi itu, rencananya aku mau refreshing sejenak setelah beberapa hari ini berkutat dengan acara-acara di rumah yang menguras tenaga. Tadi rencana awal mau refreshing dengan menyelam di salah satu forum Favoritku. Haha.. tapi ternyata internet lagi lemot, dan malah bikin ngga sabar nunggu pagenya kebuka. Daripada malah ngamuk-ngamuk ngga jelas akhirnya kuputuskan untuk buka-buka folder film aja.Ada beberapa dorama yang belum kutonton, tapi berhubung sebenernya mata ini udah capek mantengin laptop jadi aku memutuskan untuk memilih film saja. Dan pilihanku jatuh pada wedding dress ini.
Sebenarnya aku sudah tidak tertarik lagi dengan korea. Tp karena ada yang bilang film ini sedih sangat, dan berhubung aku jg suka banget film yang menguras air mata, akhirnya kutonton juga film ini. (Tapi hatiku teteap pada Nihon).
Di awal awal aku masih baik-baik saja. Lha kok makin ke belakang mulai, setets demi setets bergiliran meluncur. Udah mendekati bagian akhir, udah bukan menetes lagi, mengalir. Lha pas udah di akhir-akhir. Adoooooohhhhh, nangis nyesek!!!!
Itu segala macem yang ku pegang udah basah kuyup. Mulai dari guling, handuk, baju, ampe lantai kamar udah basah kemana-mana. Tanganku udah ribet nutupin mulut sama hidung soalnya suara nangisku kenceng banget. Hadoooohhh…. Udah gitu ada telfon, dan aku yang disuruh ngangkat. Beruntung cuma dari petugas Telkom, yaudah deh, suka-suka mbak nya mau ngomong apa, aku sibuk ngelap ingus dan suaranya ngga ragu lagi pasti kedengeran ampe seberang. PARAAAHHHH!!!
Kim Hyang Gi !!!!! Anak ini!!! Ini yang kedua kalinya dia membuatku banjir air mata. Setelah di Hearty Paws (2006), sekarang sekali lagi dia mencuri hatiku dengan acting nangisnya yang bener-bener mengundangku untuk sesak nafas ikutan nangis. Artis kelahiran 9 Agustus 2000 ini memerankan tokoh Sora dengan sangat sangat sangat baik. Ekspresinya dia saat berusaha nahan air mata biar ga nangis bener-bener favoritku banget. Actingnya kereeeen sangaaatttt!!!! (film yang di laptopku ngga bs dibuka di GOM. Jadi aku ga ngerti gmn cara nge-screen caps, maklum orang kampung).
Oke, selesai dengan curcolnya.
Film ini, bercerita tentang seorang wanita yang bekerja sebagai desainer wedding dress dan memiliki seorang anak perempuan bernama Sora. Suaminya sudah meninggal. Cerita mulai sedih saat ketauan kalau si ibu menderita kanker dan hampir meninggal.
Si sora ini orangnya Higienis banget. Dia paling ngga mau kalau makan atau minum dari bekas orang lain. “Dirty” dia bilang.
Kayaknya peralihan sesi menetes (air mata) ke sesi mengalir tu mulai dari adegan waktu Sora sama ibunya berantem gara-gara Sora bilang “I can live by myself without your help.” Terus habis gitu dia minta maaf terus bilang “I want to live with you until I turn gray”. Itu udah agak mengalir tuh kayaknya.
Nah kalau mulai banjirnya kayaknya mulai pas Sora jalan sama bibinya dan dia ternyata cukup cerdas untuk mengerti bahwa ibunya sedang sakit parah sampe akhirnya dia nanya ke bibinya “is mom going to die?” sambil mewek. Wehehe....itu sudah mulai banjir.
Terus besoknya Sora denger ibunya muntah-muntah di kamar mandi. Dia tau kalau ibunya itu muntah karena sakit tapi dia tetep berusaha tegar dan bilang “jangan makan terlalu banyak. dasar mommy pig.” Akhirnya dia nyisir rambutnya sendiri,dan berangkat sekolah sendiri terus begitu keluar dari pintu rumah dia jalan sambil nangis. Ya Allah….Anak ini....
Terus waktu Sora berantem sama anaknya bibinya yang jadinya akhirnya si Sora dimarahin ibunya. Pas waktu dia bilang ”You are all I have. I miss u already. Why do you keep trying say goodbye?” Kyaaahaaahhaaa....
Dan 10 menit terakhir adalah puncaknya. NANGIISSSS NYESEEEKKK!!!
Liat wajah Sora yang mencoba tersenyum nahan air mata yang udah ngegantung. Mencoba meyakinkan dirinya bahwa ibunya hanya tertidur karena lelah semalaman menemaninya. Karena itulah dia melarang dokter masuk, karena kalau mereka masuk pasti mereka bakal tau kalau ibunya meninggal.
Ahhhh. Jeritannya Kim Hyang Gi waktu itu bener-bener menyayat. Anak satu ini bener-bener TOP kalau urusan nangis. Dahsyat.
Soal Wedding Dress nya sendiri cuma sedikit. Judulnya kurang mewakili inti ceritanya. Hehe (menurutku). Intinya si ibu itu bikinin Wedding Dress yang cantik banget khusus buat Sora kelak. Di ending filmnya nanti bakal ditunjukin Sora pakai gaun itu.
Diceritain juga gimana Sora berusaha memenuhi dua harapan ibunya sebelum ibunya meninggal. Yaitu punya banyak teman dan menari balet.
Menonton film ini cukup mengingatkan betapa berharganya seorang ibu. Betapa besarnya kasih sayang ibu. Dan betapa aku ingin hidup bersama ibu until I turn gray. Seperti yang dibilang Sora. Hehe...
Menonton film ini cukup mengingatkan betapa berharganya seorang ibu. Betapa besarnya kasih sayang ibu. Dan betapa aku ingin hidup bersama ibu until I turn gray. Seperti yang dibilang Sora. Hehe...
Mmmm....nonton film ini sempat teringat pada seorang teman. Hehe, kalau kamu baca, aku sempat inget dirimu lho di tengah-tengah tangisanku. Semangat ya say :)
Senin, 05 September 2011
Liar Game
Dorama ini kutonton sudah berbulan-bulan yang lalu, jadi dimaafkan saja kalau banyak yang salah karena lupa.
Main Cast:
Toda Erika as Kanzaki Nao
Matsuda Shota as Akiyama Shinichi
Episode:
Season 1 : 11Season 2 : 9
Spoiler:
Menceritakan seorang gadis bernama Nao yang mempunyai sifat sangat sangat sangat jujur, polos, lugu dan agak sedikit bodoh saking polosnya. Dan tanpa disangka-sangka dia terpilih menjadi salah satu peserta di sebuah Game yang bernama Liar Game. Sebuah game yang dipenuhi trik, penghianatan dan liar. Untuk memenangkan tiap stage game ini dibutuhkan trik-trik yang harus benar-benar jitu. Penuh dengan penghianatan antar teman dan persaingan untuk menjadi pemenang. Karena siapa yang kalah maka ia harus keluar dari permainan dan menanggung hutang ratusan juta. Nao berusaha untuk menyusupkan nilai-nilai kejujuran dan saling percaya antar teman untuk menyelesaikan permainan ini. Berhasilkah dia?
Akiyama adalah penipu handal yang baru saja keluar dari penjara. Dia dimintai bantuan oleh Nao untuk menyelesaikan stage pertama permainan. Awalnya dia menolak. Tapi setelah melihat betapa polosnya Nao akhirnya dia menolong. Rencananya dia hanya menolong di stage satu saja. Tapi....ada saja alasan yang akhirnya membuat si Matsuda Shota ini tetap nongol hingga detik terakhir Movienya. Yatta!
Aku sudah agak-agak lupa macam-macam permainannya.
Stage 1 : Masing-masing diberi uang 100million. Yang ingin menang harus bisa mengambil uang 100 million dari lawannya dan jangan sampai kehilangan miliknya sendiri. Dan lawan Nao ternyata adalah orang yang sangat-sangat dipercayai oleh Nao.
Stage 2: Minority Rule. Ada beberapa peserta. Akan ditunjuk satu orang untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaannya sih ngga penting, apa aja boleh. Pokoknya yang cuma ada 2 jawaban yaitu Yes atau No. Jawabannya pun juga ngga harus benar, terserah mau pilih Yes atau No. Yang penting minoritas. Jadi sistemnya seperti voting. Tapi yang menang adalah yang minority. Kalau yang mayoritas kan gampang. Tinggal semuanya aja milih Yes, menang deh. Tapi kalau minority? Dan Nao pun kalah di stage ini. Gara-gara si X!!! Tapi di episode berikutnya masih ada restructuring game.
Disini peserta yang sebelumnya kalah diberi kesempatan untuk kembali. tapi tentu saja harus melewati permainan yang cukup ribet.
Stage 3: Contraband game. Peserta akan dibagi menjadi 2 grup. Namanya negara Fire dan Water. Masing-masing negara punya lemari besi yang berisi uang. Tiap negara diwajibkan mengirim satu perwakilan sebagai pengambil uang, dan negara yang lain mengirimkan satu perwakilan juga sebagai si penjaga perbatasan (lupa istilahnya apa). Itu nanti giliran. Nanti si penjaga perbatasan akan menunggu di sebuah ruangan. Si pengambil uang bertugas ngambil uang di lemari besi negara lawan dan memasukkannya ke dalam koper, berapapun jumlahnya. Nah nanti si penjaga perbatasan akan menebak isi koper itu. Misal dia nebak koper itu kosong, tapi ternyata ada isinya, maka uang yang ada di dalam koper tadi dianggap "berhasil diselundupkan" dan jadi milik si pengambil. Kalau si penjaga ngga bilang kosong alias dia nebak ada isinya dia harus menyebutkan jumlahnya. Kalau misal dia salah sebut bakal ada konsekuensinya, tp kalau benar bakal ada rewardnya (tapi aku lupa detailnya). Dan kalau si penjaga dapet reward maka si pengambil yang bakal dapat pengurangan. Pokoknya seru lah. Apalagi ada musuh besarnya Akiyama (dalam kehidupan nyata. bukan di game)
Stage 4: Main tebak peluru. Jadi ada rolling gun yang lubang pelurunya ada....berapa ya? belasan pokoknya. Peserta diminta memasukkan 3 butir peluru terserah ke lubang nomor berapa. Kemudian setelah peluru masuk, akan dirolling sehingga kedua peserta tidak akan tau dimana letak peluru. Masing-masing akan diberi kesempatan untuk menembakkan pistol itu ke kepalanya sendiri. Beruntung kalau ternyata pas giliran dia lubang pelurunya kosong. tapi kalau isi? tapi tenang saja, tentu saja itu peluru palsu. tapi kalau ketembak ya tetap saja konsekuensinya cukup mematikan. Hutang ratusan juta menanti. Kalau misalnya peserta yang dapet giliran menembak itu merasa bahwa di dalam pistol itu pas giliran dia ada pelurunya maka dia boleh bilang "pass" tapi ngga boleh terus-terusan juga, ada aturannya. Kalau dilihat sepintas main tebak dimana letak peluru dalam rolling gun sepertinya hanya tergantung pada keberuntungan. Ne? Tapi ternyata ada triknya lho. Seru lah.
Stage 5: Nah, Stage yang ini yang ampe sekarangpun aku masih belum ngerti -_-! Poker lah pokoknya.
Stage 6: Permainannya Contraband game, sama dengan stage 3. Tapi di stage ini bukan pakai uang melainkan emas. Tapi trik untuk menyelesaikan stage ini jelas jauh berbeda dengan stage 3. Aturannya juga lebih ribet.
Stage 7: Devil n Angel. Lagi-lagi disini muncul musuh besar Akiyama. Tapi beda dengan yang di season 1 lah orangnya. Dia teman Akiyama waktu di universitas. Alasan dia ikut liar game? Biar ketemu Akiyama lah. Kenapa? Tonton saja. Gamenya....masing-masing peserta akan diberi jam tangan canggih. Hehe, keren juga tuh alat kayak begitu. Bukan jam tangan sih tapi semacam alat untuk menyumbangkan energi. Haha.
Stage 7: Devil n Angel. Lagi-lagi disini muncul musuh besar Akiyama. Tapi beda dengan yang di season 1 lah orangnya. Dia teman Akiyama waktu di universitas. Alasan dia ikut liar game? Biar ketemu Akiyama lah. Kenapa? Tonton saja. Gamenya....masing-masing peserta akan diberi jam tangan canggih. Hehe, keren juga tuh alat kayak begitu. Bukan jam tangan sih tapi semacam alat untuk menyumbangkan energi. Haha.
Disana disediakan ruangan kecil untuk mengecek status diri. Aduh ribet nih ngejelasinnya. Misal Akiyama sama Nao mengecek statusnya dalam ruangan itu, yang tentu saja tidak akan diketahui orang lain. Akiyama statusnya Devil, Nao Angel. Setelah mereka keluar dari sana mereka harus merahasiakan status mereka. Aturannya, kalau Devil berbagi energi dengan Angel, maka si Angel akan kehilangan satu energinya. Kalau sebelumnya energinya hanya satu berarti kan habis tu, maka si Angel akan jadi devil. Sementara itu si Devil akan dapat satu energi dan menjadi Angel. Kalau Angel berbagi energi dengan Angel maka keduanya akan bertambah satu energi. Kurang lebih begitu lah. Nah, yang tadi itu kan bisa saja si Akiyama berbohong pada Nao biar si Nao mau berbagi energi dengannya. Jadi, sekali lagi, trik sangat-sangat dibutuhkan disini. Dan yang menang adalah yang punya energi terbanyak.
Final Stage: Permainan ini diinspirasi oleh kisah Nabi Adam dan Hawa yang dikeluarkan dari surga karena memakan buah Khuldi. Hehe....
Nah kali ini permainannya pakai Majority Rule. Tapi jangan disangka semudah itu karena rulenya sangat sangat sangat jauh dari Majority Rule pada umumnya (Aku saja pusing). Disediakan apel 3 warna (bukan apel asli pastinya. bahannya dari apa gitu yang jelas bahan pembuatnya nanti juga akan berperan dalam memecahkan game ini). Ada Silver, Gold dan Red Apple.
Rulenya aku kutip dari AsianMediaWiki by Yukina (ribet soalnya kalau aku yang ngejelasin. Aku sendiri saja harus menonton ulang baru mengerti). Douzo:
1. Masing-masing pemain yang berhasil masuk ke dalam kelompok mayoritas akan mendapat 1million dollars sementara tiap orang di kelompok minoritas akan kehilangan jumlah yang sama, tapi...
2. Kalau semuanya kompak milih Gold/Silver maka masing-masing justru akan kehilangan 1million (jadi kalau pengen menang semua orang harus pilih Red Apple), tapi (lagi)...
3. Jika ada satu orang vote Gold/Silver sementara yang lain Red apples, maka yang vote Gold/Silver tadi akan mendapat 2 million sementara yang lainnya akan kehilangan 1 million dollars
4. Kalau ada satu orang yang vote Red apple sementara sisanya vote Gold/Silver, maka yang milih gold/silver bakal dapet 1 million dan yang milih red apel tadi akan kehilangan 10million. 10 lho ya bukan 1.
5. Kalau yang memilih Gold/Silver apple lebih dari satu orang & yang milih red apple juga lebih dari satu orang, maka yang milih Red apples akan kehilangan 1million sementara yang milih Gold/Silver akan mendapat 1 million dollars
Jadi, menurut anda, bagaimanakah penyelesaiannya sementara masing-masing orang sedang krisis kepercayaan terhadap teman?
2. Kalau semuanya kompak milih Gold/Silver maka masing-masing justru akan kehilangan 1million (jadi kalau pengen menang semua orang harus pilih Red Apple), tapi (lagi)...
3. Jika ada satu orang vote Gold/Silver sementara yang lain Red apples, maka yang vote Gold/Silver tadi akan mendapat 2 million sementara yang lainnya akan kehilangan 1 million dollars
4. Kalau ada satu orang yang vote Red apple sementara sisanya vote Gold/Silver, maka yang milih gold/silver bakal dapet 1 million dan yang milih red apel tadi akan kehilangan 10million. 10 lho ya bukan 1.
5. Kalau yang memilih Gold/Silver apple lebih dari satu orang & yang milih red apple juga lebih dari satu orang, maka yang milih Red apples akan kehilangan 1million sementara yang milih Gold/Silver akan mendapat 1 million dollars
Jadi, menurut anda, bagaimanakah penyelesaiannya sementara masing-masing orang sedang krisis kepercayaan terhadap teman?
Komentarku:
DORAMA INI SANGAT SANGAT SANGAT KEREEEEENNNNNN!!!!!!
Permainannya seru, membuat orang memutar otak dan melatih kecerdasan. Haha. Apalagi yang season 2, aturan permainannya agak ngga kumengerti. Apalagi yang final stage. Harus kutonton ulang dua kali dulu baru ngeh aturan mainnya. haha
Oke, sekian reviewnya. Fiuh...Review dorama yang paling banyak menghabiskan waktu (untuk mengingat-ngat dan menjelaskan rulenya).
Hehe, inilah saya, suka menghabiskan waktu untuk hal yang tidak penting. -_-!
Ah! Satu lagi. Dorama ini cukup sebagai hiburan saja. Dilarang mempraktekkan karena tergolong judi. heeee....
Ah! Satu lagi. Dorama ini cukup sebagai hiburan saja. Dilarang mempraktekkan karena tergolong judi. heeee....
Langganan:
Postingan (Atom)