Image Source |
Aku merindu.
Nafas angin musim dingin yang kerap kali dilengkapi ketuk hujan terasa makin mematrikan kata rindu.
Kilat petir yang menyilaukan membuat rinduku makin benderang.
Hilir mudik kenangan dan kelebat khayalan masa depan jelas memampangkan wajah yang kurindukan.
Menghitung waktu untuk bertemu, memetik rindu.
Terkadang aku jatuh terlalu dalam pada rindu.
Meringkuk sedih meratapinya.
Seolah tlah bertahun sudah kami tak bertemu.
Tak sadar telah berlebihan, aku membiarkan air mata bersisihan dengan rintik hujan.
Rindu...
Bersyukurnya diriku, yang hanya merindu untuk sementara.
Tak terbayang rasa orang-orang itu.
Dia yang merindukan sesuatu yang tak kan mungkin bisa dilihat lagi.
Merindu seseorang untuk waktu yang tak tentu.
Mungkin segera lenyap, mungkin selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar ya....