Tentang sebuah keluarga. Sebuah tempat dimana aku bisa membagi suka dan dukaku. Sebuah tempat dimana aku bisa mengungkapkan seluruh perasaanku. Dimana aku bisa merasakan hangatnya kasih sayang dan persaudaraan. Dimana aku bisa menemukan kedamaian dan rasa aman.Tempat dimana aku selalu merasa senang jika bertemu dan merasa sedih saat akan meninggalkan.
Orang-orang yang menyayangiku setiap waktu. Yang mau mendengarkan keluh kesahku kapanpun dan dimanapun. Orang-orang yang selalu berbagi tawa dan kebahagiaan denganku. Tempatku bersandar dan melepas penat saat luasnya dunia memaksaku merasakan lelah.
Kami menangis bersama, menghadapi berbagai halang, rintang, hambatan dan tekanan dalam langkah kami menjalankan kewajiban. Kami tersenyum dan tertawa bersama merasakan nikmat ukhuwah dan rasa syukur atas tercapainya segala usaha.
Keluarga keduaku. Saudariku.
Ukhti-ukhti shalihah yang selalu meneguhkan hatiku untuk tetap bersama-Nya. Yang selalu menjagaku agar tetap berpegang teguh di jalan-Nya. Meraih tanganku saat ku jatuh. Dan memberiku semangat saat ku mulai bangkit. Mereka yang menopang pundakku agar aku tetap kuat berdiri tegak menantang dunia. Bersama mereka, demi Dia.
Keluarga keduaku.
Fani Afnan Jannati, Fatimah 94 dan Akasyah. Nama yang berganti tak lantas membuat kami terpisah dan jauh. Yang berganti hanyalah nama. Rasa kami tetap sama dan kami tetaplah satu.
Allahuakbar!!!!
Pekik yang entah sudah berapa puluh atau berapa ratus kali ku kumandangkan bersama mereka.
Fani Afnan Jannati, Setangkai Dahan di Surga. Indahnya masa-masa SMA bersama kalian akan menjadi sesuatu yang tak pantas untuk dilupakan. Walaupun kami telah jauh, tapi kami tetaplah satu. Jika aku pulang, kalian akan menyambutku dengan gembira. Dan kami akan berkumpul bersama melepas rindu dan berbagi segala suka duka ketika jauh. Sukron ya ukhti….
Fatimah 94. Berawal dari Dinamika, dan berlanjut menjadi saudara. Suka duka memasuki dunia baru dan pertemuan dengan orang-orang baru, susah senang meyesuaikan diri dengan suasana dan lingkungan baru. Kami berbagi, dan saling menyemangati. Tak sedikit waktu yang kami habiskan bersama. Jazakillah ya Ukhti…
Akasyah. Pergantian kelompok membuat kami mendapat saudara baru. Rasa canggung bertemu teman-teman baru telah surut seiring bergulirnya sang waktu. Keegoisanku selama bersama mereka semoga diampuni oleh Allah dan diganti dengan rasa sayang. Jalan kami masih panjang. Semoga kami dapat lurus berjalan dan saling berpegang tangan untuk mencapai kemenangan. Hamasah ukhti!!!
Untuk keluarga keduaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar ya....