Setapak ini tak ku kenal
Aku datang sebagai orang asing
Bertanya-tanya akan seperti apa perjalananku disana
Jika kau adalah gerimis
Maka kau adalah rintik air pertama
Yang jatuh di tengah teriknya hari itu
Di perjalananku melewati gersangnya padang ilalang
Ku berlari, tak sempat berteduh
Kubiarkan rambut basah sembari mengeluh
Namun ternyata engkau tak menderas
Hanya turun titik setitik
Membawa mendung sejuk
Ku mulai menikmatinya
Tak lagi berlari, ku mulai memelan
Berharap kau menemani
Hingga sampai ujung nanti
Namun sayang
Ternyata aku datang di akhir musim
Itu adalah hadirmu yang terakhir
Hanya menemaniku setengah jalan
Setelahnya kau menghilang
Kau tak pernah lagi datang
Hingga aku menyelesaikan perjalanan ini
Dan aku pergi
Jika kau adalah hujan
Musim depan kau pasti akan datang
Namun kau bukan
Sekali kau menghilang
Semua sirna tinggal kenangan
Di tempat ini aku merindu
Aku bersedih
Aku memanggilmu lirih
Ku mengingatmu sebagai rintik air pertama
Yang menetes satu satu
Dan membuatku mendongak menatap langit
Untuk kemudian menyadari
Kau datang... hujan...
Dengan wajah yang basah
Ku tak pernah lagi berlari
Karena hujan adalah saat terbaik untuk mengingatmu
Baunya mendatangkan kenangan tentangmu
Dan tetesnya menutupi air mata di wajahku
*Iseng berpuisi. Terinspirasi dari maraton drama korea beberapa hari ini*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar ya....