Kenangan adalah usia kedua dari seorang manusia...

Rabu, 17 September 2014

Mudik untuk Bersih-Bersih

      Setiap kali pulang ke rumah, dalam rangka apapun, seberapa lamapun, agenda pertama yang harus dilakukan (setelah mandi, makan, istirahat sejenak dan mengobrol sebentar) adalah bersih-bersih.

       Karena setiap pertama kali menginjakkan kaki di rumah setelah sekian hari/minggu/bulan, kesan pertama yang ada pastilah "kotor", "berantakan", dan "suram". Hingga hal pertama yang kucari ketika sampai di rumah adalah sandal karena tanpa itu niscaya aku akan berjalan bahkan dari kamar ke ruang tamu dengan berjingkat. Berdebu.

       Awalnya berpikir betapa manja dan sombong aku jadinya. Mentang-mentang sudah lama hidup di ibukota, kemudian menjadi 'alergi' dengan rumah di desa. Bahkan badan inipun jadi ikut manja. Bertemu debu sedikit, bersinnya tak henti-henti. Terkena air dingin sedikit, gatalnya bukan main. Walaupun demikian, tetap saja, tiada hari yang paling dirindukan selain mudik.

       Mungkin ibu terlalu sibuk hingga tak sempat membersihkan seluruh bagian rumah. Terlebih lagi tipe rumah jawa yang luasnya cukup untuk membuatku merasa langsingan saat nekat mengepel semuanya. Ya, berkeringat. Deras. Bercucuran. Terlebih lagi ada anak kelas 1 SD yang hobinya masih mengacak-acak rumah dan main kotor-kotoran. I know what u feel, Mom...

       Bersih-bersih...
      Mengembalikan semua ke tempatnya, merapikan tatanan rumah seperti sedia kala, membersihkan setiap sudutnya, dan membuang yang tidak perlu (hingga seringkali orang rumah mengomeliku karena barang yang seharusnya masih diperlukan juga ikut kebuang) :D

     Dan setelah bersimbah darah keringat, maka barulah aku bisa berjalan-jalan tanpa sandal, bisa beraktivitas dengan bebas tanpa bersin-bersin, dan bisa menikmati hidup dengan nyaman. Dan suasana rumah yang tadinya kotor jadi bersih, berantakan jadi rapi, dan suram jadi cerah. Kalau sudah begini, barulah aku bisa meninggalkan rumah dengan tenang.

     Karenanya, seringkali aku berpikir... Akan jadi seperti apa rumahku jika aku lama tak pulang. Akan setebal apa debu disana jika aku jarang menengok. Bagaimana jika tamu-tamu ayah datang ke rumah. Bagaimana jika teman-teman ibu berkunjung. Lalu, selelah apa ibuku jika harus bersih-bersih sendiri kalau ada acara tanpa aku disana. Seperti sebelum-sebelumnya. Acara syukuran, halal bihalal, keluarga jauh datang, semuanya tanpa aku disana, jadilah ibu harus bersih-bersih sendiri, dan itupun tetap saja tak sebersih ketika aku datang.

      Haha... dan (yang ngga penting banget) aku pun berpikir jika nanti calon suamiku berkunjung ke rumah. Hahahaha...

   Karenanya, selelah apapun, mari kita pulang. Untuk bertemu ibu, bertemu ayah, bertemu adik-adikku, bertemu kakek. Dan satu lagi.... Untuk  bersih-bersih :D

Note:
1. Adikku yang ganteng: jangan suka berantakin rumah ya, main yang rapi :P
2. Adikku yang cakep, jaga kebersihan! Kamar sendiri lah minimal :)
3. Kakekku tersayang... hehe... ayamnya disembelih aja boleh? biar ngga bikin kotor halaman depan :D
4. Ayahku tercinta.... priyayi itu resikan lho :P
5. Semoga ibu selalu sehat. Banyak sekali check list pekerjaan harian yang harus ibu lakukan. Bersih-bersih... tak papa... serahkan padaku saja :'D

2 komentar:

  1. Emang beneran bersih2 di rumah, Ka? Bukan tidur2an?
    No pic hoax lhooo...

    *kabur
    *balik lagi, sungkem dulu ke ibunya Ika, terus kabur lagi

    BalasHapus
  2. oke, lain kali aku akan ngepel sambil putu2... #ide bagus#

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa tinggalkan komentar ya....