Kenangan adalah usia kedua dari seorang manusia...

Minggu, 26 Desember 2010

Ikuta Toma

Profil bisa cari sendiri. Bejibun di mbah google.



 Pertama kali liat di Hanakimi dong pastinya. Nakatsu selalu....
Kemudian mulai baca-baca tentang profil dan segala macamnya. Termasuk perjalanannya bersama Most Bestest Friendnya (*lebaysangat) YamaPi. Huuu terharu...... Boneka beruang ungu kesayanganku namanya TomaPi lho. HAHAHAHAHAHAHA!!!!
Perjalanan yang panjaaaaang dan melelahkan sebagai seorang Junior. huuu sedih.... Entah misteri dan alasan seperti apa yang ada di balik semua itu, yang jelas ya seperti inilah Toma sekarang. The best JE Junior ever *menurutku :D



 Doramanya yang sudah kutonton pertama kali pasti Hanakimi. Kemudian setelah pencarian panjang nan melelahkan akhirnya dapatlah Unubore Deka. Lalu kemudian Honey and Clover,  kemudian menyusul Maou dan Hanamizuki (Movie) setelah SKSD sama temennya temennya temen. haha.
Kemudian Akihabara@Depp.  Lalu Kowai Nichiyoubi (satu-satunya yang ku donlot sendiri. haha. ya iyalah). Dan yang terakhir adalah Voice.
hoho, tidak mudah untuk mendapatkan semua itu. Demo,,,,, watashi wa siawase desu.
:)





Sabtu, 25 Desember 2010

Hanazakari no Kimitachi e

Title : Hanazakari no Kimitachi e (For You in Full Blossom)
12 episode
OST : Ikenai Taiyo by Orange Range
           Peach by Otsuka Ai






















Cast :
  • Horikita Maki as Ashiya Mizuki
  • Oguri Shun as Sano Izumi
  • Ikuta Toma as Nakatsu Shuichi






IKUTA TOMA
:)

Dramanya bagus.....dari episode pertama sampai terakhir, ditambah SP ( graduation n episode 7 1/2) bisa bikin ngakak...
tapi sayang, endingnya mengecewakan. kenapa? karena Ashiya akhirnya sama Sano. Haihhh....membosankan.....
Lebih cocok sama Nakatsu.
Over all, dorama yang satu ini cukup menghibur walaupun emang lebay dan sangat bodoh.
episode 1-12 aku tonton sendirian. lumayan bikin perut kram karena kebanyakan ngakak. Sementara itu episode SP aku nonton bersama temanku yang sama-sama penggila Dorama. Walhasil, u know? bukan cuma perut yang kram tapi tenggorokan juga jadi sakit. knp? ya iyalah, orang dari awal ampe akhir ngga berhenti treak. Aku sendiri ngga ngerti kenapa giliran nonton sama dia jadi heboh gini.

Sano : malesin, nyebelin, sok cool, angkuh, lola, tipe2 jun pyo nya BBF gitu deh. Mentang2 tenar dan ganteng (menurut mereka). pokoknya dia itu nyebelin <-- subyektivitas sangat tinggi dalam melakukan penilaian.
Dan setiap kali Sano yang keluar pasti kita bilang
"Haihhh bosen/ngapain sih dia keluar lagi/aduh...sano buang aja/nyempil aja nih orang/cepetan dong/nyebelin mukanya/gimana sih castingnya ngga pinter banget milih pemeran."
hahaha....jadi setiap kali Sano yang keluar pasti itulah saatnya untuk ke kamar mandi, bales sms, atau melakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.
:D beda sekali kalau yang keluar Nakatsu.

Nakatsu : Selalu ceria, hiperaktif, suka menanggung semua bebannya sendirian dan menampakkan keceriaan pada orang lain, bersemangat, lucu, suka mengkhayal yang aneh2, baik, dan dengan lapang dada menerima kekalahan (malah yang nonton yang heboh ngga terima).
Jadi intinya, setiap kali ada Nakatsu there was always smile, laugh and scream!!!!!
Hahahahaha......

oke,sesuai kalimat di awal film yang menyatakan "this drama is fictional. please pardon the foolishness", jadi, kebodohan drama ini saya nyatakan DIMAAFKAN
Hahai....

Kapan2 cerita lagi, masih banyak dorama maupun K-drama yang bagus....


Saung Rosita Cooking Day

Rujak Tahu

Bahan:
  • Mie kuning
  • Tahu
  • Krupuk padang
  • Kecambah
  • Mentimun
  • Bawang goreng
  • Gula merah
  • Asam jawa
Bumbu:
  • Garam 1/2 sdm
  • Cabai rawit (banyaknya sesuai selera)
  • bawang putih 5 siung

Cara memasak:
  • Membuat cuko (kuah)
  1. Didihkan air dan gula merah. Aduk terus agar gula merah tidak gosong.
  2. Setelah mendidih dan warnanya coklat pekat, masukkan bawang putih dan cabai yang sudah dihaluskan, masukkan juga asam jawa
  3. Aduk terus hingga rasanya tercampur.
 Membuat isi:
  1. Rendam mie kuning dengan air panas hingga empuk.
  2.  Cuci kecambah
  3. Potong tahu bentuk kotak kecil-kecil dan goreng tetapi jangan sampai terlalu coklat karena akan terasa alot.
  4. Goreng juga krupuk padangnya.
  5. Potong timun kecil-kecil atau sesuai selera.
Siap disajikan. Cara penyajiannya terserah deh, sesuai selera. Kalau berdasarkan foto diatas penataannya yang paling bawah itu mie kuning, kemudian diatasnya tahu, dan krupuk padang. di atas krupuk padang ada kecambah dan mentimun.
dan jangan lupa taburkan bawang goreng.
Jadi deh....
sayang masih kurang satu bahan. harusnya pakai empek-empek. berhubung kita belanjanya pagi, so tukang empek-empeknya belum buka. :)
dan sekali lagi... masakannya sederhana. Yang penting kebersamaannya. Alhamdulillah...

Rabu, 22 Desember 2010

Be Strong, Go Forward, Move Ahead

In the middle of the changing season
I casually feel how long the day is
In the midst of restless busy day
You and I paint our dream
Place our love on the winds
A cherry blossom sprout will move on into spring
Little specs of overflowing light
Warm up the morning little by little

By your side when you’re embarrassed
After a big yawn
Standing at the entrance to a new world
What I noticed was that I wasn’t alone
By closing my eyes
The you who I see behind my eyelids
Has somehow helped me become stronger, right?
I too want to be like that for you

On the other shore of sadness
It is said that there is a smile
Finally we arrived
But what are we waiting for?
The purpose is not to run away
It’s to chase after dreams

We should have gone out to travel
On that summer day so long ago
Even tomorrow, if you see it
Though there isn’t a sigh either
Like a ship going against the current flow
Right now, go forward, move ahead

The place that’s shrowded in pain
Is where happiness waits, they say
I am still searching
It’s like an out of season sunflower

If you clench your fists too tight
And wait for the morning light
Your nails become red with blood
And shining tears begin to flow

Even if you’re left in solitude
With only the moonlight to depend on
Fly away using featherless wings
And keep moving forward

Even if it cuts through the rain and clouds
The wet roads shine
Only the dark will teach
A stronger and stronger light
Be strong, go forward, move ahead

Season of snow powder always come
Although we are mixed up with a mass of people
we are looking on the same sky
Blown by the wind, and we are chilled by it

I may not know everything about you
Nevertheless, I've found you among 100 million of people
There's no proof but I'm very serious of it
It's impossible to live in the same time with no single quarrel
If we can't be honest, happiness and sadness are just meaningless

If the snow powder may whiten deep to our heart
Could we both share our loneliness?
I would press my ear near to your heart
And go down deep into the place where I hear that voice and meet you once again
We want to understand each other
It's me who softly brush the surface
Just by tightly gripping your numb and cold hand 
We are tied to each other

Snow powder is too fragile
In front of us, keep on leaving stains on the rough asphalt forever

Snow powder does not rely on time, moving our heart
Nevertheless, I'd still like to keep on protecting you
If the snow powder may whiten deep to our heart
It will cover both our loneliness and return it to the sky...

Selasa, 21 Desember 2010

Untukmu Ibu

-->
Buka link ini, siapkan tisu

Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.

Menjelang diturunkan dia bertanya pada Tuhan
“bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah”

Tuhan pun menjawab
 “Aku telah memilih satu malaikat yang akan menjaga dan mengasihimu”

“Tapi di surga apa yang saya lakukan hanya bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia”

Tuhan pun menjawab
“ malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kau akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih bahagia”

Si bayi bertanya lagi
“lalu apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin bicara pada Mu?”

Tuhan menjawab
 “malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa”

“Di bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya?”

Tuhanpun menjawab
“malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun”

Si bayi tetap belum puas
“tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi”

Tuhan menjawab “malaikatmu akan menceritakan tentang Aku dan akan mengajarkanmu bagaimana agar kamu bisa kembali pada Ku walaupun sesungguhnya Aku selalu di sisimu”

“Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau beritahu siapa nama malaikat di rumahku nanti?”

Tuhanpun menjawab
“kamu dapat memanggil malaikatmu…ibu”

Bila ku ingat masa kecilku
Ku selalu menyusahkanmu
Bila ku ingat masa kanakku
Ku selalu mengecewakanmu

Banyak sekali pengorbananmu
Yang kau berikan padaku
Tanpa letih dan tanpa pamrih
Kau berikan semua itu

Engkaulah yang ku kasihi
Engkaulah yang ku rindu
Ku harap selalu doamu
Dari dirimu ya ibu

Tanpa doamu takkan ku raih
Tanpa doamu takkan ku capai
Segala cita yang ku inginkan
Dari diriku ya ibu

Selamat hari ibu 22 desember 2010. Semoga ibu selalu dalam keadaan sehat, disayang dan dicintai Allah. Maaf atas segala salah dan terimakasih atas segala kasih sayang dan pengorbanan selama ini.

----------------------------------------------

“Ya, terimakasih atas doa dan kasih sayangmu. Begitu juga ibu mohon maaf bila sampai detik ini ibu belum bisa memenuhi segala apa yang kamu inginkan. Ibu selama ini hanya bisa berdoa dan berdoa agar anakku jadi anak yang sholeha dan besok jadi orang yang sukses”

----------------------------------------------
Kasihku selalu untukmu

Ibu...



Minggu, 19 Desember 2010

J-COSSTA (1J Community of Smart Student in Accounting)

Adhieta Pramudya Wardhani Mutiara Dewi
Agam Reynaldi
Anggi Aditya Purnama
Ardianto
Ari Wibowo
Azhar Gunawan
Muhammad Azka Ahdi
Muhammad Bayu
Budhi Setya Yoga
Cahyo Dwi Mulyantoro
Putu Chandra Anggiantara
Devi Listyani
Dwiky Kharisma Permana
Enggar Hanung Prasetya
Muhammad Famungkas
Fetra Pelop Hakim
Wahyu Gilang Gumelar
Hamim Noor Seyawan
Hepy Dwi Prasetyo
Ima Nurul Fitriyah
Isna Rufaida
Joe Pernandez
Muhammad Khoeri Mustofa
Muhammad Olgiano Paeroriski
Pery Hardi
Richard Sormin
Rifqian Indra Kautsar
Rindang
Rudi Susanto
Sofyan Nashirudin
Surahman
Umar Faruq
Galefwor Wezdy Inramus
Yolanda Angelina Togatorop
Yosua Risputra














Tak Ada yang Abadi

-->
sudah tak terhitung entah berapa kali dalam hidupku aku bersedih. Sudah tak terhitung entah berapa kali aku menangis. Tak terhitung entah berapa kali aku merasakan sakit yang teramat sangat entah itu di badan maupun di hatiku.

Saat aku masih bayi aku menangis menjerit memekakkan telinga karena haus atau lapar. Tapi beberapa menit kemudian aku akan diam dan mulai tertawa kembali karena ibuku yang selalu mengerti apapun kebutuhanku.

Saat aku balita aku menangis sambil memukul temanku karena boneka kesayanganku direbut olehnya,tapi keesokan harinya kami akan kembali bermain bersama dan tertawa seolah tak pernah terjadi apa-apa.

Aku pernah menangis karena aku harus duduk di dalam kelas jauh dari ibu saat baru pertama kali masuk TK. Tapi beberapa hari kemudian aku akan tertawa bersama teman-teman dan mendengarkan guru dengan penuh semangat kan?

Aku pernah menangis karena jatuh dari sepeda sampai tangan dan lututku berdarah tapi aku akan kembali mengayuh sepedaku dengan kencang beberapa saat setelah lukaku sembuh kan?

Aku pernah menangis karena ulah jahil teman sekelas saat SD sampai aku tak mau bicara beberapa hari dengannya. Tapi saat kenaikan kelas kami akhirnya tetap berfoto bersama sambil berangkulan dengan akrab satu sama lain kan?

Aku pernah menangis karena dimarahi bahkan dibentak ayah karena aku bandel. Tapi satu minggu kemudian saat aku ulang tahun ayah tetap mengecup keningku dengan sayang dan mendoakan semoga aku selalu sukses kan?

Aku pernah menangis dan mengurung diri di kamar selama berjam-jam karena aku merasa ibu lebih sayang pada adikku sampai aku merasa seperti anak tiri. Tapi beberapa hari kemudian saat aku butuh bekal untuk pesta di sekolah,ibu tetap membuatkanku mie dan telur favoritku lengkap dengan sambal goreng kesukaanku dan membuatkanku sirup rasa jeruk kan?

Aku pernah menangis saat cinta monyet pertamaku ternyata menyukai orang lain. Tapi sekarang entah sudah berapa anak lelaki yang membuat aku tersipu malu apabila bertemu dan entah sudah berapa kali aku berganti kecengan #malu

Aku pernah menangis dan mendiamkan temanku selama berminggu-minggu tapi sekarang kami rela menghabiskan pulsa untuk sekedar say hello dan curhat tentang kuliah masing-masing.

Aku pernah merasa amat sangat malu karena ditampar dan dimaki di muka umum tapi sekarang (kalau ga nulis note ini) aku tidak akan ingat tentang kejadian itu.

Aku pernah meratapi nasibku dan merasa sangat bodoh saat rankingku jatuh tapi sekarang aku tersenyum ketika curhat bersama teman-teman tentang bagaimana rasanya kuliah di perguruan tinggi yang kucita-citakan.

Aku pernah menangis karena aku tak bisa mendapatkan barang yang amat sangat aku inginkan, tapi sekarang bahkan aku sudah lupa barang apa saja yang amat sangat ku inginkan tapi tak bisa kudapatkan itu.

Aku pernah menangis semalam suntuk sampai mataku bengkak seperti bola pingpong keesokan harinya karena suatu masalah yang amat sangat berat dengan keluargaku tapi beberapa hari kemudian saat lebaran kami tetap makan ketupat bersama sambil ketawa ketiwi sana sini.

Aku pernah ngomel-ngomel selama berhari-hari,sampe mewek malah dan kesel ampun-ampunan saat jagoanku tereliminasi dari kontes pencarian bakat (asli ini ngga penting) , dan rasanya ga rela banget. Tapi sekarang di sekuel pencarian bakat itu aku punya jagoan baru lagi (dan siap-siap tereliminasi lagi). :D

Aku pernah ingin pergi dari rumah karena didiamkan ibuku selama berhari-hari tapi beberapa minggu kemudian aku sudah bermanja-manja ria lagi dengan ibu.

Aku pernah menangis karena orang yang kusayang meninggal dunia. Tapi sekarang aku ziarah ke makamnya dan akan mendoakannya dengan tersenyum dan sekarang aku masih bisa tertawa tanpanya.

Aku pernah amat sangat malu sampai hampir menangis karena dihukum di depan kelas tapi beberapa hari kemudian aku tetap berani berulah di kelas bersama teman-temanku.

Aku pernah bersedih saat idolaku di tv berbuat hal yang tidak menyenangkan tapi sekarang aku sudah berapa puluh kali ganti idola dan tetap semangat nonton acara favoritku.

Aku pernah hampir menangis karena sendirian di kota asing tanpa teman dan saudara. Tapi beberapa minggu kemudian aku bisa pulang dan berkumpul kembali bersama orang-orang yang kusayang.

Aku pernah amat sangat terpuruk dan menangis tiap hari sampai berminggu-minggu, sampai tak doyan makan, sampai badan lemas,sampai ga konsen belajar,tapi sekarang aku bisa tersenyum dan menjalani hariku dengan gembira.

Aku pernah jadi orang yang amat sangat melow sampai mendengarkan lagu sedih hingga repeat satu lagu selama 5 jam penuh tapi besoknya di kampus tetep ngrumpi sana sini sambil ngakak ngga jelas.

Bukankah sudah tak terhitung berapa kali aku merasa bersedih dan menangis tapi tak ada yang sampai belasan tahun membuatku terus menerus menangis dan bersedih kan?
Seiring berjalannya waktu semuanya akan terobati dan kembali normal kan?
Sedih,kecewa,bahagia,suka,sayang,cinta,kagum,kasih,sebal,rindu,benci,kasihan,sakit,bangga, puas,semua itu terus berganti seiring berjalannya waktu kan?
Kalau hari ini bahagia bisa saja beberapa hari kemudian ada saja masalah yang paling tidak cukup membuatku cemberut.
Kalau hari ini aku bersedih,beberapa hari kemudian,atau beberapa minggu,beberapa bulan atau beberapa tahun lah kalau masih kurang,pasti akan ada saja yang membuatmu tertawa lepas karena bahagia.
Semua itu akan terus berputar bagai roda dan baru akan berakhir saat kita mengakhiri hidup. Bahkan tinggal mengakhiri hidup saja kita masih dihadapkan dengan 2 keadaan. Yaitu kita akan mati dalam keadaan bahagia ataukah dalam keadaan bersedih.
Tuhan,takdir,waktu.dan maut.
Kalau aku sedang bahagia,rasanya sulit sekali mengingat ke 4 hal itu. Seringkali aku melupakannya. entah itu karena saking bodohnya aku atau memang sifat kebanyakan manusia seperti itu? Jika aku sedang bahagia,jangankan ingat maut, waktu saja sering terlupakan kalau aku sedang gembira. Tiba-tiba waktu sudah beranjak malam saja.
Untuk sekedar bersyukur pun mungkin aku tak ingat. Suka lupa pada Allah.
Lain halnya jika aku sedang bersedih. apalagi yang sampai membuatku sangat amat jatuh. sudah rasanya ingin mati saja. waktu akan terasa sangat lama berjalan. Kalau saat malam terasa begitu sepi dan menyesakkan sampai tak bisa tidur karena pagi tak kunjung datang. Mulut ini rasanya tak lelah terus terusan berdzikir “YA ALLOH!!!!!! YA RABBIIIIIII!!!!! ASTAGFIRULLAH!!!!!!!” terus-menerus menyalahkan takdir. kenapa harus begini, kenapa harus begitu, kenapa ngga begini, kenapa ngga begitu, coba dulu begini, coba dulu begitu, kenapa harus saya yang mengalami ini, dan kawan-kawannya.
Hhhhh……manusia…..
Dan sekarang…..
Entahlah, mungkin aku menulis ini untuk menyemangati diriku sendiri yang masih belum ikhlas untuk melepas sesuatu.
Sudah banyak faktor pendukung sebenarnya yang bisa membuatku mengikhlaskannya. Tapi rasanya masih ingin menangis saat membayangkan harus kehilangan itu semua.
Seperti yang kutulis di atas.aku pernah merasa sedih dan kehilangan tapi seiring berjalannya waktu semua itu akan terhapus kan?
Jadi begitu pula dengan apa yang sedang terjadi sekarang. Mungkin sekarang aku kehilangan, tapi beberapa tahun lagi atau tak usah terlalu jauh, beberapa bulan lagi mungkin aku akan lupa kalau hari ini aku menulis ini sambil menangis.

Jika itu benda maka ia akan hilang dan rapuh dimakan usia dan kelak tak kan terbawa jika telah tiada.
Jika itu manusia maka entah siapa yang mendahului kelak pasti maut yang bicara.
Semua cerita sedih tak kan sedih selamanya.
Semua cerita benci tak kan benci selamanya.
Semua cerita kehilangan tak kan kehilangan selamanya.
Pasti akan ada saatnya ada cerita bahagia. ada cerita gembira dan pasti akan ada yang dimiliki.
Kadang aku tertawa saat mengingat masa lalu ketika aku menangis meraung-raung karena sesuatu yang menyakitkan. Sekarang menjadi hal yang justru lucu untuk diingat.
Tapi ada juga perasaan sedih yang mungkin sampai sekarang masih terasa. Dan masih bisa membuatku menangis bila mengingatnya, tapi aku yakin sedikit demi sedikit waktu akan membantu mengobatinya.
Apalagi kalau sudah bicara maut. Sudah tidak akan ada ceritanya orang di akhirat nangis-nangis karena ditinggalkan pacar, karena harta bendanya ludes kebakaran, karena keluarganya semua mati akibat tsunami sampai tak ada yang tersisa, karena tangan kakinya diamputasi karena penyakit mematikan, karena kecopetan uang 2 milyar waktu pulang dari bank, karena ditinggal mati suami, dan lain sebagainya.
Semua hanya menangis karena amal. Yang cukup akan tersenyum dan yang kurang akan menangis.
Itu yang ada dalam bayangaku sebagai orang awam.

Tak ada yang abadi…..
Sedih akan berlalu,
Tangis akan reda.
Hidup tak kan terhenti hanya sampai disini.

“Ikite ne”

Rabu, 15 Desember 2010

KEBERANIAN SEORANG PENGECUT

Hidup ini tak selamanya indah kan?
Keluarga yang selama ini selalu dipenuhi canda dan tawa, mungkin sekarang sedang diuji oleh Yang Maha Kuasa.
Adikku memang sakit.
Tapi, sesungguhnya dibalik semua itu ada hal lain yang jauh lebih berat ketika keimanan seseorang sedang diuji.

Bertahun-tahun aku merasakan tekanan batin dan gejolak yang begitu besar dalam hatiku. Hingga akhirnya kuliah ku jadikan tameng untuk menutupi semua kebohonganku selama ini. Tak ada yang tau bahwa betapa senangnya aku bisa jauh dari rumah dan terbebas dari segala kekangan yang telah bertahun-tahun membuatku terisak lirih di balik pintu kamarku.

Sebuah masalah yang sudah berulang kali mencoba ku konsultasikan pada berbagai macam orang hingga tak peduli aku harus menangis di taman sekolah, di depan masjid, di telfon, atau dimanapun.
Kupikir aku bisa lari dari semua itu ketika suatu hari aku jauh dari rumah. Terbebas. Sebuah pikiran bodoh. Karena aku melupakan bagaimana orang yang masih tetap berada di sana dalam belenggu yang sama seperti aku beberapa tahun yang lalu.

Tak pernah kukira semuanya akan menjadi separah ini. Ketakutanku akhirnya menjadi kenyataan. Dan bahkan jauh melebihi apa yang ku perkirakan. Bukan aku yang menangis, tapi orang yang sangat amat ku sayangi.

Ibu....sedang apa kau disana? menangiskah engkau?

"Ngono kui umpomo awakmu dadi ibuk terus piye sikapmu? (Seperti itu seandainya kamu jadi ibu lalu bagaimana sikapmu)"

Ya Allah, apakah aku telah cukup dewasa untuk memberi sebuah argumen? atau setidaknya mungkin aku ingin mengungkapkan apa yang selama ini mencoba kupendam. Keberanianku tidak sebesar itu. Aku hanyalah pengecut yang tak sedikitpun berani bicara bahkan hingga semua keruwetan ini akhirnya berdampak begitu besar dalam hidupku bahkan membuat orang yang teramat sangat ku sayangi akhirnya menangis. Dan aku? Aku hanya diam. Tak pernah ku hayati apa itu makna perjuangan. Aku hanya diam. Air mata menjadi tamengku untuk menahan semua keluh kesahku. Sebuah pilihan bodoh yang kuambil.

"Piye, nek ra manut saben dino ibuk diseneni wae, nek dinut ibuk merasa berdosa. (Gimana, kalau ngga nurut tiap hari ibu dimarahin, kalau diturutin ibu merasa berdosa)"

Haruskah setiap hari ku biarkan berlalu hingga suatu saat nanti aku akan sampai pada suatu titik dimana hanya penyesalan yang bisa kugapai dan hanya rasa bersalah yang akan kudapat?
"Dongakno ibuk supoyo diparingi sabar, kuat iman, lan panjang umur. Lan ojo dadi susahe pikirmu. (Doakan ibu agar diberi sabar, kuat iman, dan panjang umur. Dan jangan menjadikan susahnya pikiranmu)"

Sekian liter air mata yang kau tumpahkan takkan bisa mengubah apapun tanpa adanya suatu tindakan. Diam berarti MATI.

itu kan yang ku ucapkan?
Apakah semua itu akan ku wujudkan dalam sebuah usaha nyata?
Ataukah akan berakhir menjadi sebuah kata penyemangat yang berlalu tenggelam bersama bergantinya hari dan berlalunya waktu?
Hingga kapan aku harus menunggu keberanian itu datang? 
Beranikah aku menghadapi semua resiko yang harus ku tanggung jika pita suaraku ini akhirnya tak lagi tercekat di hadapannya?
Beranikah aku mengorbankan diriku dan bahkan mungkin seluruh hidupku?
Haruskah sekali lagi aku harus menjadi seorang pecundang yang hanya terus menerus mengucapkan sebuah mantra bodoh yang entah dari mana kudapat berupa kalimat "biar waktu yang menjawab"?




RINDU UNTUK ADIKKU

"Balonku ada lima
rupa-rupa warnanya
hijau, kuning, kelabu,merah muda dan biru
meletus balon hijau dor
hatiku sangat kacau
balonku tinggal empat
kupegang erat-erat"

Terdengar suara tawanya menggema di seberang. Setelah berulang kali mencoba lagu "Gajah-gajah" dan gagal, akhirnya dia berhasil juga dengan Balonku.
Setelah sekian lama akhirnya dia bisa tuntas menyanyikan satu lagu. hehe...

Sepertinya dia tampak begitu bahagia.
Tapi, disini, aku yang mendengarnya justru menitikkan air mata. Aku memang tertawa. Aku juga tertawa bersamanya. Aku selalu tertawa sejak awal kami bercakap-cakap kemarin sore.

"Aku nyuwun jajan. milkuat..."

Sebuah permintaan sederhana dari seorang adik yang selama ini selalu ku buat menangis karena ulah jahilku.

Aku selalu tertawa. Aku akan tertawa saat ia mengungkapkan betapa dia sangat kangen padaku.

Semakin meneteslah air mataku.
Teringat saat dia dulu menjelang kepulanganku sampai ngotot pengen tidur di kamarku. Dan akhirnya ia tertidur pulas memeluk guling kesayanganku. Dan lebih dari itu dia rela bangun jam 12 malam demi menjemputku di stasiun.
Bocah umur 3 tahun kurang yang selalu menempel padaku saat aku sedang di rumah. Yang akan menurut apapun yang aku perintahkan, dan selalu membagi apa yang dia punya untukku.

Aihhh...menetes lagi....

Adikku yang dulu sempat membuatku mengurung diri di kamar seharian karena marah akan kelahirannya. Hahaha....tingkah bodoh seorang murid SMA....

Ya Allah....
Aku sayang adikku...
Aku sayang dia...
Aku sayang Bondan.

Lindungilah dia, jagalah dia,.....

Menetes lagi....

Ketika semua terbayang betapa dia sangat menyayangi kakaknya yang nakal ini. Membayangkan betapa disana dia sangat merindukanku. Betapa hampir beberapa hari ini Dwi selalu menyuruhku telfon karena dia bilang Bondan ingin ngomong.

Ah....
Aku tidak bisa membayangkan beberapa saat yang lalu dia merasa kesakitan karena jarum yang menusuk tubuhnya. Menangis meronta karena berbagai peralatan rumah sakit yang menempel di tubuhnya. Dia anak yang kuat... anak yang kuat....

Ya Allah....aku mohon. Semoga semuanya cepat berlalu.

Aku tak ingin membayangkan dia hanya diam di rumah tanpa bisa bermain bersama Ita, Wawa, Hafis, dan Haikal....
Hahaha....adikku ini...
tak sabar bertemu dengannya....

Ibu, jangan menangis lagi....

Ya Allah, untuk adikku dan semua orang yang menyayanginya, kumohon...

Gejala Leukimia....

Hhhh....
Menetes lagi....
Smile.......
Hahaha....dengarkan dia tertawa...
Ikutlah tertawa....

Hanya kuasa-Mu yang bisa mengembalikan semua seperti sedia kala....

Minggu, 12 Desember 2010

KELUARGA KEDUA


Tentang sebuah keluarga. Sebuah tempat dimana aku bisa membagi suka dan dukaku. Sebuah tempat dimana aku bisa mengungkapkan seluruh perasaanku. Dimana aku bisa merasakan hangatnya kasih sayang dan persaudaraan. Dimana aku bisa menemukan kedamaian dan rasa aman.Tempat dimana aku selalu merasa senang jika bertemu dan merasa sedih saat akan meninggalkan.
Orang-orang yang menyayangiku setiap waktu. Yang mau mendengarkan keluh kesahku kapanpun dan dimanapun. Orang-orang yang selalu berbagi tawa dan kebahagiaan denganku. Tempatku bersandar dan melepas penat saat luasnya dunia memaksaku merasakan lelah.
Kami menangis bersama, menghadapi berbagai halang, rintang, hambatan dan tekanan dalam langkah kami menjalankan kewajiban. Kami tersenyum dan tertawa bersama merasakan nikmat ukhuwah dan rasa syukur atas tercapainya segala usaha.
Keluarga keduaku. Saudariku.
Ukhti-ukhti shalihah yang selalu meneguhkan hatiku untuk tetap bersama-Nya. Yang selalu menjagaku agar tetap berpegang teguh di jalan-Nya. Meraih tanganku saat ku jatuh. Dan memberiku semangat saat ku mulai bangkit. Mereka yang menopang pundakku agar aku tetap kuat berdiri tegak menantang dunia. Bersama mereka, demi Dia.
Keluarga keduaku. 
Fani Afnan Jannati, Fatimah 94 dan Akasyah. Nama yang berganti tak lantas membuat kami terpisah dan jauh. Yang berganti hanyalah nama. Rasa kami tetap sama dan kami tetaplah satu.
Allahuakbar!!!!
Pekik yang entah sudah berapa puluh atau berapa ratus kali ku kumandangkan bersama mereka.
Fani Afnan Jannati, Setangkai Dahan di Surga. Indahnya masa-masa SMA bersama kalian akan menjadi sesuatu yang tak pantas untuk dilupakan. Walaupun kami telah jauh, tapi kami tetaplah satu. Jika aku pulang, kalian akan menyambutku dengan gembira. Dan kami akan berkumpul bersama melepas rindu dan berbagi segala suka duka ketika jauh. Sukron ya ukhti….
Fatimah 94. Berawal dari Dinamika, dan berlanjut menjadi saudara. Suka duka memasuki dunia baru dan pertemuan dengan orang-orang baru, susah senang meyesuaikan diri dengan suasana dan lingkungan baru. Kami berbagi, dan saling menyemangati. Tak sedikit waktu yang kami habiskan bersama. Jazakillah ya Ukhti…
Akasyah. Pergantian kelompok membuat kami mendapat saudara baru. Rasa canggung bertemu teman-teman baru telah surut seiring bergulirnya sang waktu. Keegoisanku selama bersama mereka semoga diampuni oleh Allah dan diganti dengan rasa sayang. Jalan kami masih panjang. Semoga kami dapat lurus berjalan dan saling berpegang tangan untuk mencapai kemenangan. Hamasah ukhti!!!
Untuk keluarga keduaku.
 Semoga Allah mempertemukan kita kembali kelak di surga-Nya

Jumat, 10 Desember 2010

IMMUTers Cooking Day

Kelompok satu :
Ika Dewi Puspitarini 
Juliana Seftupani
Kartiyasa Utami
Silmiana 
Siti Umul Barokah

Proudly present: KENTANG TUSUK CINTA
NB: saya tidak bertanggung jawab atas ke'alay'an nama diatas

Bahan :
Kentang
Daun bawang
Seledri
Mentimun
Sambal pecel

Bumbu :
Merica
Kemiri
Bawang putih
Garam

Alat :
Tusuk sate

Cara membuat:
  1. Kupas kentang, potong menjadi 4, kemudian goreng hingga empuk
  2. Tumbuk/ haluskan kentang, campur dengan bumbu yang sudah dihaluskan. masukkan juga potongan kecil-kecil daun bawang dan seledri. Aduk hingga rasanya merata.
  3. Bentuk kentang menjadi bulatan-bulatan kecil.
  4. Goreng hingga berwarna kecoklatan
  5. Potong mentimun.
  6. Tusuk mentimun dan perkedal kentang secara berselang-seling
  7. Tuangkan sambal pecel di atasnya. 
Jadilah eksperimen kami memeriahkan acara IMMUTers Cooking Day kali ini.
Yipp....dan kami pun mendapatkan apresiasi yang tak terduga. Kami terpilih menjadi juara 1 di antara 3 kelompok yang lain. ^-^

masakannya sederhana, yang terpenting adalah kebersamaannya. Alhamdulillah...